Akhirnya dia diberi gelar sebagai pengakuan atas kontribusinya kepada negara.
Upacara penobatan dilakukan dengan sangat megah, mewah, dan tradisional sesuai dengan esensi dari kota Surakarta.
Ada banyak kereta kuda, semua orang mengenakan kebaya tradisional, orang-orang dari seluruh dunia datang untuk upacara dua hari, dan kemeriahan lainnya.
Baca Juga: Digembleng Secara Ganas Tentara Wanita Israel Bisa Bunuh Musuh Sambil Tertawa-tawa
Semua orang yang akan mendapat gelar naik ke panggung untuk menerima sertifikat. Setelah itu ada kembang api dan pesta.
Setelah mendapat predikat seorang putri, Matilda ditugaskan untuk menjadi ujung tombak beberapa proyek perusahaannya di Surakarta untuk memstikan perusahaan-perusahaan tersebut sukses.
Dia juga diharapkan untuk bereputasi baik dan sopan.
Tidak sembarangan orang Singapura menjadi bangsawan di Jawa.
Mereka harus diakui oleh keluarga kerajaan Jawa, harus dikenal oleh anggota kearajaan dan memberikan kontribusi positif baik secara ekonomi atau sosial kepada negara itu.
Saat ini, Matilda berkencan dengan seorang bankir berusia 40 tahun dan mereka berdua telah memiliki anak dari pernikahan mereka sebelumnya.
Jika Matilda menikah suatu hari, pasangannya dan dirinya harus pergi ke Raja di Surakarta dan meminta persetujuannya sebagai bagian dari tradisi.
Mereka juga harus memiliki pernikahan kerajaan tradisional di Indonesia dan suaminya kemudian akan diberi gelar 'pangeran'.
Baca Juga: Beredar Foto Tentara Wanita Israel yang Diduga Tembak Mati Razan al Najjar, Ini Penjelasannya!
Source | : | Herworld.com |
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR