Mereka menghubungkan catatan kematian dengan hasil 11 survei berbasis populasi di Inggris dan Skotlandia antara tahun 1994 dan 2008, di mana para peserta melaporkan kecepatan berjalan mereka.
Tim peneliti kemudian menyesuaikan faktor-faktor seperti jumlah total dan intensitas dari semua aktivitas fisik yang diambil, usia, jenis kelamin dan indeks massa tubuh.
"Kecepatan berjalan dikaitkan dengan semua penyebab risiko kematian," kata Profesor Stamatakis.
“Sementara jenis kelamin dan indeks massa tubuh tampaknya tidak terlalu mempengaruhi hasil," lanjutnya.
Berdasarkan hasil temuan ini, tim peneliti menyerukan kepada masyarakat agar meningkatkan kecepatan dalam mengambil langkah dan berjalan demi kesehatan.
Baca Juga: 'Sukses' Tembak Jatuh Malaysia Airlines, Rudal-rudal Rusia pun Jadi Rebutan Qatar dan Arab Saudi
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Yoyok Prima Maulana |
KOMENTAR