Intisari-Online.com - Mohamad Irfan Bahri (19) mungkin tak akan pernah menyangkan bahwa malam itu ilmu silat yang pernah ia pelajari bakal bermanfaat.
Bukan untuk gaya-gayaan, melainkan untuk membela diri—laiknya wejangan guru-guru silat di serial pendekar-pendekar khas Nusantara.
Malam itu, Rabu (23/5), Irfan dan sepupunya bernama Ahmad Rafiki menghabiskan setengah malamnya berkumpul bersama teman-teman di alun-alun Kota Bekasi.
Malam semakin larut, remaja asal Madura, Jawa Timur, itu, memutuskan untuk beranjak.
Teman-temannya pun memang bubar saat tengah malam.
Irfan dan Rafiki tak langsung pulang ke rumah. Mereka terlebih dahulu menyempatkan diri mengunjungi jembatan layang Summarecon, Bekasi.
Baca juga: Sempat Diisukan Jadi Tersangka, Dua Pemuda 'Penakluk' Begal Justru Dapat Penghargaan dari Polisi
Rasa penasaran ingin melihat pemandangan jadi pemicu keduanya mengarahkan kendaraan ke jembatan itu.
“Yang lain pulang, saya pingin lihat pemandangan di jembatan Summarecon, habis itu saya di bawah dulu di dekat ada yang namanya tulisan Kota Bekasi,” kata Irfan kepada wartawan di Mapolres Metro Bekasi Kota, Jawa Barat, Kamis (31/5).
Sesaat kemudian, keduanya berpindah ke atas jembatan layang. Di sinilah hal tak terduga menghampiri mereka.
Irfan dan Rafiki dihampiri dua begal berinisial AS dan IY yang mengendarai sepeda motor.
Begal itu mengeluarkan cerulit dan menodongkannya sambil meminta Irfan dan Rafiki menyerahkan ponsel.
Merasa ketakutan, Rafiki menyerahkan ponselnya kepada AS yang saat itu sudah turun dari sepeda motor.
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR