Intisari-Online.com- Wanita hamil sebaiknya menghindari makan makanan yang dikemas dalam kaleng, menghangatkan makanan di plastik dan minum dari botol yang sudah dijemur di luar. Bukan hanya tidak sehat, menurut penelitian dari Stanford University, bahan kimia dari produk tersebut bisa masuk ke makanan dan meninggikan risiko keguguran. Saran yang sama juga diberikan kepada pria, sebab hal serupa bisa menurunkan kesuburan pria.Hasil penelitian ini dimunculkan di konferensi tahunan American Society for Reproductive Medicine di Boston. Senyawa yang bisa masuk ke makanan adalah bisphenol-A (BPA). BPA sendiri ada di sebagian besar kaleng, pembungkus plastik bahkan kwitansi toko sehingga sulit dihindari. Sehari-hari kita bisa terkena paparan BPA tanpa kita ketahui.Kepala penelitian Dr Ruth Lathi, di Stanford mengatakan, ini penting untuk diteliti sebab paparan terhadap BPA berbahaya untuk janin dan kasus keguguran memang sesuatu yang sebenarnya bisa dicegah. Memang sulit dihindari total paparan manusia terhadap BPA, tetapi dengan tidak memasak makanan di wadah plastik dan tidak makan makanan yang dikemas dalam kaleng bisa sangat membantu. Penelitian ini dilaksanakan pada 114 wanita hamil yang pernah keguguran dan berisiko terkena paparan BPA. Dari tes darah diketahui bahwa mereka yang derajat BPA-nya tinggi memiliki risiko keguguran 80%. Hasil penelitiannya tidak menunjukkan hubungan langsung tetapi sebuah "kemungkinan besar". BPA digunakan sebagai bahan pembuat plastik dan resin. Bahan ini sudah digunakan sejak tahun 1957.(sumber: the Guardian)