Intisari-Online.com –Bagi ibu yang baru saja melahirkan, menjadi gemuk adalah sebuah ketakutan yang wajar. Berat badan ibu saat hamil bisa bertambah secara normal, namun ada pula yang meningkat drastis. Untuk mengembalikannya kadang perlu kerja keras.Tentu saja pada umumnya kondisi gemuk ini membuat sebagian perempuan merasa kurang nyaman. Meski hal ini sulit dihindari karena faktanya saat kehamilan berat badan seorang perempuan cenderung meningkat. Dalam Mayo Clinic Family Health Book, bobot tubuh bisa bertambah sekitar 2-3 kg melebihi berat badan sebelum hamil.Dr. Nanny Djaya, MS. Sp. GK, dokter spesialis gizi Rumah Sakit Atma Jaya Jakarta setuju dengan fakta ini. Penambahan berat badan seorang perempuan hamil biasanya sekitar 12-16 kg. "Kalau nafsu makannya berlebihan dan tidak terkendali, bisa bertambah sekitar 20 kg, malah 22 kg," kata Nanny. Nah, setelah melahirkan berat badan itu bertambah 2-3 kg lebih banyak dari berat badan sebelum hamil.Biang keladinya adalah hormon. Saat ibu sedang berbadan dua, ada dua hormon yang berperan dalam memperbesar janin, yakni hormon estrogen dan progesteron. Akibat adanya hormon-hormon kehamilan, nafsu makan seorang ibu bertambah.Melarnya tubuh ibu hamil juga bisa disebabkan oleh pemikiran bahwa ia membutuhkan makanan untuk dua orang. Padahal seperti diungkap buku Gizi Wanita Aktifoleh dr. Luciana Sutanto MS., Sp.GK, ibu hamil hanya membutuhkan tambahan 300 kalori per hari. Pada umumnya perempuan hamil memerlukan tambahan asupan kalori, protein, vitamin dan mineral tertentu, misalnya asam folat dan besi.Bila tubuh sudah telanjur membengkak, perempuan perlu menurunkan berat badan pasca-melahirkan. Selain untuk menunjang penampilan, juga untuk menghindari risiko penyakit seperti tekanan darah tinggi, diabetes, jantung koroner, stroke, osteoartritis, kanker, dan batu empedu.