Bersepeda atau Berlari, Manakah yang Anda Pilih?

Ade Sulaeman

Editor

Bersepeda atau Berlari, Manakah yang Anda Pilih?
Bersepeda atau Berlari, Manakah yang Anda Pilih?

Intisari-Online.com - Bukan hanya di bidang fashion, dunia olahraga pun mengenal istilah tren yang silih berganti.

Beberapa tahun lalu, olahraga bersepeda merupakan aktivitas yang menjadi primadona. Tetapi belakangan ini, olahraga larilah yang sedang digemari oleh banyak kalangan.

Anda tertarik untuk menekuni salah satu di antaranya? Jangan sekadar mengikuti tren, pilih jenis olahraga yang paling cocok dan sesuai dengan kebutuhan Anda.

Beberapa poin di bawah ini bisa menjadi bahan pertimbangan Anda sebelum mengambil keputusan:

1. Jumlah Kalori Yang Dibakar

“Lari dan bersepeda adalah jenis latihan kardio yang sama baiknya,” kata Hirofumi Tanaka, profesor di bidang Kinesiologi serta direktur di lembaga Cardiovascular Aging Research Laboratory, di University of Texas, Amerika.

Meski demikian, menurut Dr. Tanaka, jumlah kalori yang dibakar ketika berlari lebih banyak dibandingkan bersepeda.

Berdasarkan data American College of Sports Medicine, seseorang dengan berat badan 75 kg bisa membakar 1000 kalori dengan cara berlari. Sedangkan jumlah kalori yang terbakar saat bersepeda hanya 850 kalori. Juaranya: lari.

2. Risiko Cidera

Beda dengan lari, bersepeda adalah jenis latihan kardio yang tidak melibatkan upaya untuk menahan beban.

“Saat berlari, kedua kaki Anda juga harus sekaligus menopang berat badan sepanjang perjalanan. Karenanya, risiko menderita cidera saat berlari lebih besar dibandingkan apabila Anda bersepeda,” kata Dr. Tanaka.

Itu sebabnya, bersepeda adalah kegiatan yang lebih aman untuk persendian kaki, terutama lutut.

Anda yang memiliki berat badan berlebih atau pernah mengalami cidera menetap pada kaki disarankan untuk tidak melakukan olahraga lari dan memilih bersepeda atau berjalan kaki saja. Juaranya: bersepeda.

3. Mengikis Nafsu Makan

Selain ampuh membakar kalori, olahraga juga dapat mempengaruhi produksi hormon yang mempengaruhi nafsu makan yaitu ghrelin dan peptide YY.

Ghrelin adalah jenis hormon yang dapat meningkatkan nafsu makan, sedangkan peptide YY adalah hormon yang berperan menekan selera makan.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Loughborough University, Inggris, latihan kardio selama 60 menit dapat menurunkan kadar hormon ghrelin dan meningkatkan kadar peptide YY di dalam darah. Jika melakukan olahraga angkat beban selama 90 menit, Anda hanya akan mengalami penurunan kadar hormon ghrelin saja.

Berhubung berlari dan bersepeda adalah jenis latihan kardio yang baik, maka Anda bisa mendapatkan manfaat penurunan nafsu makan yang sama kuat dengan melakukan kedua jenis olahraga tesebut. Juaranya: imbang.

4. Biaya Olahraga

Seperti jenis olahraga apa pun, lari dan bersepeda sama-sama memerlukan modal untuk dapat melakukannya secara total.

Untuk berlari, Anda perlu memiliki sepatu lari yang perlu diganti secara berkala. Begitu pula dengan bersepeda, Anda tentu perlu memiliki (jika tidak bisa meminjam) sepeda yang spesifikasinya mampu mendukung aktivitas Anda.

Tetapi, secara garis besar, menurut Fell, aktivitas bersepeda membutuhkan biaya yang lebih besar daripada berlari. Harga sepeda kualitas jempolan bisa puluhan kali lipat lebih mahal dibandingkan sepatu lari standar.

“Itu masih belum ditambah berbagai aksesori seperti kostum bersepeda, tempat minum, helm, pompa sepeda, dan lain-lain,” kata Fell. Juaranya: lari.

5. Manfaat Rekreasi

Menurut James Fell, seorang instruktur kebugaran sekaligus kolumnis kesehatan di harian Chicago Tribune dan Los Angeles Times, Amerika, olahraga yang dilakukan dengan passion adalah salah satu bentuk rekreasi yang baik untuk memelihara kesehatan emosi.

“Lari dan bersepeda bisa sama-sama menyenangkan bagi yang menyukainya. Tetapi, aktivitas bersepeda bisa memberikan Anda pengalaman yang lebih bervariasi dibandingkan berlari. Misalnya, kala bersepeda, Anda bisa merasakan sensasi yang menyenangkan ketika mengayuh sepeda dengan kecepatan tinggi. Jika merasa lelah, Anda bisa mengayuh sepeda dengan kecepatan rendah sembari duduk beristirahat di atas sadel,” ujar Fell. Juaranya: bersepeda.

6. Fleksibilitas

Beda dengan tenis dan renang, olahraga lari dan bersepeda bisa dilakukan di mana saja tanpa perlu memaksa Anda mengunjungi studio atau pun pusat kebugaran secara khusus.

Begitu keluar rumah, Anda bisa bebas menentukan arah tujuan yang disukai. Hanya saja, olahraga lari memiliki sifat yang lebih fleksibel dibandingkan bersepeda karena tak perlu menuntut Anda membawa peralatan yang berat kemana-mana kecuali sepasang sepatu lari.

Anda bisa mencuri waktu di tengah perjalanan bisnis atau pun di tengah meeting yang padat untuk berlari selama sekitar 30 menit di sekitar kantor atau pun tempat menginap.

Karenanya, kecuali Anda memiliki sepeda lipat yang berukuran mini dan memiliki berat di bawah 1 kg, lari adalah jenis olahraga yang sifatnya lebih fleksibel dibandingkan bersepeda. Juaranya: lari.

Jadi, yang mana pilihan Anda?

(Nayu Novita/ Precilia M / chicmagz.com)