Dugaan bahwa ada penipu yang memberi cat pada nisan-nisan juga tidak terbukti. Tidak mungkin pula cahaya itu dikeluarkan gas dari jenazah yang membusuk sebab sejak pergantian abad ini tidak ada lagi jenazah dikuburkan di sana.
Ada yang menyatakan bahwa cahaya itu timbul sebagai "efek khusus" cahaya lampu merkuri pada sisi bukit. Kenyataannya, cahaya itu ada sebelum instalasi lampu dipasang dan tetap ada saat beberapa kali aliran listrik mati.
Sudah banyak peristiwa ajaib bisa dijelaskan secara ilmiah. Namun, bola cahaya sampai sekarang masih merupakan fenomena yang belum bisa diterangkan secara rasional, walaupun sudah dilaporkan lebih dari 1.000 tahun yang lalu, yaitu ketika St. Gregorius (538 - 593) dari Tours menyaksikan dengan kaget dan terheran-heran sebuah bola api yang cemerlang dan menyilaukan muncul di atas iring-iringan orang, termasuk sejumlah pembesar, yang akan meresmikan sebuah tempat ibadat.
--
Tulisan ini pernah dimuat di Rubrik Maya Intisari edisi Juli 1999, dengan judul asli Bola Api Pembawa Petaka.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR