Intisari-Online.com - Sebuah temuan baru bahan pembuat baterai bisa memangkas waktu isi ulang dari kosong menjadi penuh dalam waktu 15 menit. Selain lebih cepat, juga bisa menyimpan setrum 10 kali lipat dibandingkan dengan teknologi saat ini.
Para perekayasa teknologi di Universitas Northwestern telah mengubah material lithium-ion untuk mempercepat kemampuan mereka. Salah satu perubahan itu adalah dengan membuat jutaan lubang amat kecil di baterainya. Dengan perubahaan ini, baterai ponsel atau laptop hanya butuh 15 menit buat isi ulang dengan masa pakai sekitar seminggu sebelum diisi ulang lagi.
Kerapatan dan pergerakan ion-ion lithium menjadi kunci proses perubahan itu. Dr. Harold Kung dan timnya di Northwestern bilang bahwa mereka telah menemukan sebuah cara untuk menjejalkan lebih banyak ion ke dalam baterai dan mempercepat gerakan-gerakan ion itu dengan mengubah bahan pembuat baterai.Maksimum pengisian dipercepat dengan menempatkan lembaran silikon dengan kelompok-kelompok kecil dari bahan yang meningkatkan jumlah ion lithium dalam baterai yang dapat menyimpan setrum. Waktu pengisian dipercepat dengan menggunakan proses oksidasi kimia yang mengebor lubang kecil - hanya 20 - 40 nanometer lebarnya - pada lembaran tipis grafin yang digunakan untuk membuat baterai.
Rekayasa tadi ternyata membantu ion-ion lithium untuk bergerak dan menemukan tempat untuk penyimpanan dengan lebih cepat. Sisi buruknya, waktu isi ulang dan kapasitas setrumnya berkurang banyak setelah baterai diisi ulang selama 150 kali."Meski sudah diisi ulang 150 kali, kira-kira penggunaan lebih dari setahun, baterai ini masih lima kali lebih efektif dibandingkan dengan baterai sejenis yang ada di pasaran saat ini," kata ilmuwanKung kepada BBC.
Sejauh ini, pekerjaan tersisa dari tim ini adalah membuat perbaikan pada anodanya, yang menjadi titik penyaluran arus saat baterai digunakan. Perbaikan lainnya meneliti pada bagian katoda agar baterai lebih bagus kinerjanya.