Intisari-Online.com - Para perenang di Olimpiade London 2012 tentunya sudah melakukan latihan-latihan khusus untuk menjadi perenang tercepat. Selain medali emas, target lainnya adalah memecahkan rekor sebelumnya. Untuk itu, latihan yang rutin serta pengembangan teknik berenang wajib dilakukan.
Faktor teknologi juga turut berperan. Jika sebelumnya teknologi itu menggarap baju renang, kini kini penerapan teknologi untuk mempercepat laju perenang merambah ke desain kolam renang. Bila ada yang meragukannya, atlet renang Amerika Serikat, Missy Franklin mengakui pernah membuktikannya.
Menurut perenang yang juga turut serta dalam Olimpiade London 2012, sebuah kolam renang terbaik akan mampu mengurangi riak dan ombak yang dibuat oleh perenang, yang dapat memperlambat laju perenang lainnya. Apabila kolam renang bergolak, maka hampir tidak mungkin untuk berenang lebih cepat.
London Aquatics Center yang digunakan dalam Olimpiade kali ini juga sudah dirancang sedemikian rupa agar mampu menjadi “kolam renang tercepat.” Saluran air, penanda jalur, serta proporsi kolam didesain agar meminimalkan turbulensi.
Kedalaman kolam juga dapat disesuaikan dengan kebutuhan, untuk itu, khusus Olimpiade, tingginya diatur menjadi 3 meter. Sebuah ukuran yang dianggap pas untuk mengurangi arus di bagian bawah kolam yang muncul akibat gerakan kaki perenang.
Menurut Annete Hosoi, teknisi mesin dari Massachusetts Institute of Technology, “Anda akan melihat rekayasa di mana pun ketika Anda membangun sebuah kolam renang.” Tanpa rekayasa, maka kolam renang hanya akan menjadi kotak berdinding keras yang dalam sekejap akan memantulkan ombak yang dibuat para perenang. (LiveScience)