Secara tradisi, kurma baik yang segar maupun yang sudah dikeringkan selalu tersaji saat berbuka puasa. Tak heran sejak mendekati bulan Ramadhan, kurma pun banyak dijual dimana-mana.
Kurma, dengan nama Latin Phoenix dactylifera dari keluarga palmaceae tumbuh di daerah kering, sekitar padang pasir. Pohon kurma menghasilkan banyak buah. Dari satu tandan pohon kurma bisa dihasilkan 200 buah atau dari satu pohon bisa 50 kg buah berbentuk lonjong dengan warna kuning keemasan atau merah. Kurma ada banyak jenisnya, diperkirakan hingga 350 jenis yang terbagi antara buah yang lunak, setengah lunak, dan keras berdasarkan tingkat kelembapannya.
Kandungan gizi
Kurma disebut sebagai buah yang kaya gizi dan penghasil energi instan. Makanya, para pengelana sering membawa kurma yang dijuluki “roti gurun” untuk konsumsi mereka selama perjalanan. Sementara bagi umat Muslim yang berpuasa kurma dikonsumsi saat berbuka untuk menghasilkan energi instan setelah sehari penuh tak mendapat pasokan energi.
Energi instan pada kurma berasal dari kandungan gulanya yang cukup tinggi. Kandungan gulanya berupa gula alami seperti fruktosa, glukosa, dan sukrosa, yang diperkirakan sebesar 70%. Saking manisnya, buah ini juga digunakan sebagai pemanis.
Selain karena kandungan gula, zat gizi pada kurma antara lain, karbohidrat, protein, vitamin A, vitamin B kompleks, seperti B1, B2, B3, kalium, kalsium, fosfor, zat besi, serta serat. Yang menonjol adalah karbohidrat dan kaliumnya. Untuk 12 buah kurma ukuran sedang, mengandung 275 kalori, 650 mg kalium. Tidak seperti halnya buah yang lain, kurma tidak mengandung vitamin C.
Manfaat
Kandungan kalium pada kurma sangat tinggi, lebih tinggi 25% dari pisang yang katanya buah kaya kalium. Karena kaliumnya maka kurma memiliki multi khasiat. Mulai dari mencegah kontraksi otot, termasuk otot jantung, memelihara kesehatan sistem saraf, membantu mengeluarkan natrium dari dalam tubuh sehingga menurunkan tekanan darah, dan menyeimbangkan metabolisme tubuh.
Kandungan vitamin B kompleks pada kurma berkhasiat membantu tubuh memetabolisme karbohidrat dan mempertahankan kadar gula darah, asam lemak untuk energi, dan membantu pembentukan hemoglobin.
Sementara magnesiumnya penting untuk pertumbuhan tulang. Dan kandungan seratnya baik untuk membantu mengatasi sembelit. Pada 100 g kurma terkandung 2,2 g serat.
Kurma ini juga cocok bagi ibu menyusui karena membantu meningkatkan produksi ASI.
Yang perlu diwaspadai
Kurma memang bebas lemak dan kolesterol tapi kadar gulanya yang tinggi perlu diwaspadai karena akan diubah oleh tubuh menjadi lemak. Sudah bisa diduga bila lemak bertumpuk dalam tubuh maka akan menyebabkan kegemukan.
Para penderita migrain sebaiknya menghindari kurma karena kandungan tiraminnya dapat mencetuskan penyakit ini. Setelah mengonsumsi kurma kerap kurma ini menempel di gigi padahal kurma mengandung gula yang tinggi, hati-hati agar tidak terjadi karies pada gigi. Sebaiknya setelah mengonsumsi kurma segera gosok gigi untuk menghilangkan kurma yang menempel pada gigi.
Penderita diabetes melitus juga perlu hati-hati dalam mengonsumsi kurma. Sebaiknya pilih kurma yang rendah kadar kalorinya, biasanya kurma yang rendah kadar gulanya agak berasa pahit.
Mau pilih yang mana?
Di pasaran banyak sekali jenis kurma yang ditawarkan. Ada yang kuning atau kemerahan. Kurma yang kuning biasanya lebih lembut karena tingkat kelembapannya tinggi dan kadar gulanya rendah. Kurma jenis ini biasanya dikonsumsi dalam keadaan segar. Jenis kurma yang terkenal berwarna cokelat keemasan yang berasal dari Afrika Utara dan Israel. Sementara kurma yang kemerahan biasanya agak keras karena tingkat kelembapannya rendah, serta kadar kalorinya tinggi karena rasanya manis sekali. Jenis ini sebaiknya tidak dikonsumsi oleh mereka yang menderita diabetes.