Mitos-mitos Tentang Pria

K. Tatik Wardayati

Editor

Mitos-mitos Tentang  Pria
Mitos-mitos Tentang Pria

Intisari-Online.com – Banyak mitos-mitos yang beredar di masyarakat soal kesehatan pria. Jangan terlalu khawatir, hanya lebih baik dicari saja fakta-fakta ilmiah yang bisa membantah mitos tersebut. Sehingga mitos itu tidak mempengaruhi pikiran kita. Beberapa mitos yang beredar soal kesehatan pria seperti berikut ini.

  • Mitos 1. Jika bercukur setiap hari, jenggot akan tumbuh tebal dan kasar.Fakta: Sering mencukur jenggot tidak membuatnya lebih tebal. Ukuran dan bentuk folikel rambut menentukan ketebalan dan tekstur rambut jenggot. Jadi ketebalan, kekasaran, ketipisan, atau kehalusan jenggot tidak tergantung pada kebiasaan mencukur.

  • Mitos 2. Pria dengan ukuran sepatu besar memiliki penis lebih panjangFakta: Dua urolog dari Rumah Sakit St. Mary di London melakukan penelitan pada 104 pria dan tidak menemukan relevansi antara ukuran sepatu dengan ukuran penis.

  • Mitos 3. Memakai topi atau menggunakan pengering rambut menyebabkan kebotakanFakta: Tampaknya tidak ada bukti yang menunjukkan kebotakan karena alasan tersebut. Pola rambut laki-laki rontok melibatkan penurunan ukuran folikel rambut, yang pada gilirannya, menghasilkan rambut lebih halus dan lebih pendek dan akhirnya kebotakan.

  • Mitos 4. Pria hanya perlu khawatir tentang kanker prostatFakta: Meskipun banyak orang meninggal karena kanker kelenjar prostat, tetapi kanker paru-paru pun menjadi penyebab utama kematian pada pria. Selain itu, pria juga rentan mendapat kanker payudara. Terkejut? Tapi itu benar, laki-laki juga bisa mendapatkan kanker payudara. Risiko meningkat dengan bertambahnya usia. Faktor risiko lain bila anggota keluarga (laki-laki atau perempuan) dengan kanker payudara, maka kondisi genetik ini juga terkait dengan tingkat estrogen yang tinggi, gangguan hati kronis, alkoholisme, dan obesitas.

  • Mitos 5. Pria yang memakai celana dalam memiliki sperma lebih rendahFakta: Meskipun jumlah sperma rendah ada hubungannya dengan suhu tinggi berkepanjangan, tetapi tidak dapat secara pasti mengasosiasikan jumlah sperma dengan penggunaan celana dalam.

  • Mitos 6. Tidak ada tulang di penis, jadi tidak ada istilah “patah tulang penis”Fakta: Memang tidak ada “tulang penis”. Tetapi penis dapat merobek tunica albuginea, yang merupakan selubung fibrosa yang akan membentang selama ereksi. Ini disebut “patah tulang penis” dan paling sering terjadi selama aktivitas seksual. Dalam sebagian besar kasus, pengobatannya diakhiri dengan operasi. Untungnya, patah tulang penis jarang terjadi.

  • Mitos 7.Olahraga baru ada hail jika dilakukan di luar ruangan sampai berkeringatFakta: Olahraga di luar itu bagus, tapi bila melebihi kapasitas tubuh, bukan hanya menimbulkan rasa sakit tapi juga akan menyebabkan cedera. Lakukan olahraga dengan cerdas dan tidak merugikan diri sendiri.

  • Mitos 8. Pria tidak perlu khawatir tentang osteoporosisFakta: Meskipun lebih sering terjadi pada wanita yang telah mengalami menopause, pria juga rentan terhadap masalah ketika kerangka tulang melemah dan tulang menjadi rapuh dan rentan terhadap patah tulang. Peningkatan risiko pria terkena osteoporosis meliputi usia, kadar testosteron rendah, penyalahgunaan alkohol, merokok, penyakit pencernaan, penggunaan obat steroid, dan imobilisasi.

  • Mitos 9. Pria tidak memiliki siklus kesuburanFakta: Meskipun para ahli tidak benar-benar percaya bahwa suatu hari atau suatu musim ada hubungannya dengan siklus kesuburan pria, tetapi dalam beberapa kasus diyakini bahwa pria biasanya memiliki jumlah sperma lebih tinggi di pagi hari dan selama musim dingin.

  • Mitos 10. Masturbasi menghasilkan orgasme terkuatFakta: Yah, ini bisa menjadi mitos atau kenyataan bagi seseorang. Ini lebih bersifat individual – beberapa merasa lebih puas ketika mencapai orgasme dengan masturbasi daripada dengan hubungan seksual. Sebaliknya bagi orang lain. Jadi ini tidak bisa dibilang mitos atau fakta.

  • Mitos 11. Tiram meningkatkan libidoFakta: Sebuah penelitian menyatakan bahwa tiram dan beberapa makanan laut lainnya meningkatkan dorongan seks pada pria. Namun, Food and Drug Administration menolak untuk mempercayai hal ini, karena tidak ada penelitian lain yang membuktikan hal yang sama. Jadi, meskipun hasil penelitian, namun ilmu pengetahuan belum mendukungnya sehingga hal ini masih dalam wilayah mitos dan tidak benar-benar fakta.

  • Mitos 12. Disfungsi ereksi adalah hal yang ada di kepala kitaFakta: Meskipun sebagian besar mengira bahwa disfungsi ereksi hanya ada dipikiran saja, tapi itu tidak benar dalam semua kasus. Pria yang telah melewati usia 40 tahun menghadapi masalah ini. Namun banyak pria yang lebih muda juga menghadapi masalah yang sama. Hal ini tidak bisa dianggap enteng karena bisa menjadi indikator masalah jantung. Segeralah berkonsultasi dengan dokter.

  • Mitos 13. Kolesterol selalu burukFakta: Banyak pria yang hanya tahu bahwa tingkat kolesterol meningkat terkait dengan masalah jantung, dan semua jenis kolesterol tidak baik. LDL dan VLDL adalah pembuat masalah yang nyata, sedangkan HDL melawan yang buruk. Dikenal sebagai kolesterol baik, HDL membantu dalam mengeruk kolesterol jahat keluar dari tubuh.

  • Mitos 14. Bersepeda tidak mempengaruhi kesuburanFakta: Duduk di sadel sepeda selama 30 menit lebih terutama juga mengenakan celana pendek ketat meningkatkan suhu skrotum sehingga mempengaruhi produksi sperma. Inilah alasan mengapa mandi sauna tidak dianjurkan bagi orang-orang yang sedang berobat untuk pembuahan. Berhati-hatilah saat memilih sadel – tidak boleh terlalu sempit dan disesuaikan dengan tinggi kaki.

  • Mitos 15. Kelebihan berat badan mempengaruhi spermaFakta: Seperti diketahui bahwa obesitas menurunkan jumlah sperma. Ini bukan fakta yang lengkap. Kurus pun mempengaruhi jumlah sperma. Apakah kurus atau kegemukan, kedua kondisi ini terkait dengan kekurangan gizi dan ketidakseimbangan hormon yang dapat menurunkan jumlah sperma pada pria.

Mitos yang berhubungan dengan masalah kesehatan dapat berbahaya bagi kesejahteraan individu. Tentunya tidak menyenangkan mendengar mitos-mitos tersebut. Carilah faktanya sebelum mempercayai mitos. Yang terpenting, jagalah kesehatan diri agar terhindar dari segala penyakit. (Lifemojo)