Intisari-Online.com – Banyak mitos-mitos yang beredar di masyarakat soal kesehatan pria. Jangan terlalu khawatir, hanya lebih baik dicari saja fakta-fakta ilmiah yang bisa membantah mitos tersebut. Sehingga mitos itu tidak mempengaruhi pikiran kita. Beberapa mitos yang beredar soal kesehatan pria seperti berikut ini.
Fakta: Sering mencukur jenggot tidak membuatnya lebih tebal. Ukuran dan bentuk folikel rambut menentukan ketebalan dan tekstur rambut jenggot. Jadi ketebalan, kekasaran, ketipisan, atau kehalusan jenggot tidak tergantung pada kebiasaan mencukur.
Fakta: Dua urolog dari Rumah Sakit St. Mary di London melakukan penelitan pada 104 pria dan tidak menemukan relevansi antara ukuran sepatu dengan ukuran penis.
Fakta: Tampaknya tidak ada bukti yang menunjukkan kebotakan karena alasan tersebut. Pola rambut laki-laki rontok melibatkan penurunan ukuran folikel rambut, yang pada gilirannya, menghasilkan rambut lebih halus dan lebih pendek dan akhirnya kebotakan.
Fakta: Meskipun banyak orang meninggal karena kanker kelenjar prostat, tetapi kanker paru-paru pun menjadi penyebab utama kematian pada pria. Selain itu, pria juga rentan mendapat kanker payudara. Terkejut? Tapi itu benar, laki-laki juga bisa mendapatkan kanker payudara. Risiko meningkat dengan bertambahnya usia. Faktor risiko lain bila anggota keluarga (laki-laki atau perempuan) dengan kanker payudara, maka kondisi genetik ini juga terkait dengan tingkat estrogen yang tinggi, gangguan hati kronis, alkoholisme, dan obesitas.
Fakta: Meskipun jumlah sperma rendah ada hubungannya dengan suhu tinggi berkepanjangan, tetapi tidak dapat secara pasti mengasosiasikan jumlah sperma dengan penggunaan celana dalam.
Fakta: Memang tidak ada “tulang penis”. Tetapi penis dapat merobek tunica albuginea, yang merupakan selubung fibrosa yang akan membentang selama ereksi. Ini disebut “patah tulang penis” dan paling sering terjadi selama aktivitas seksual. Dalam sebagian besar kasus, pengobatannya diakhiri dengan operasi. Untungnya, patah tulang penis jarang terjadi.
Fakta: Olahraga di luar itu bagus, tapi bila melebihi kapasitas tubuh, bukan hanya menimbulkan rasa sakit tapi juga akan menyebabkan cedera. Lakukan olahraga dengan cerdas dan tidak merugikan diri sendiri.
Fakta: Meskipun lebih sering terjadi pada wanita yang telah mengalami menopause, pria juga rentan terhadap masalah ketika kerangka tulang melemah dan tulang menjadi rapuh dan rentan terhadap patah tulang. Peningkatan risiko pria terkena osteoporosis meliputi usia, kadar testosteron rendah, penyalahgunaan alkohol, merokok, penyakit pencernaan, penggunaan obat steroid, dan imobilisasi.
Fakta: Meskipun para ahli tidak benar-benar percaya bahwa suatu hari atau suatu musim ada hubungannya dengan siklus kesuburan pria, tetapi dalam beberapa kasus diyakini bahwa pria biasanya memiliki jumlah sperma lebih tinggi di pagi hari dan selama musim dingin.
Fakta: Yah, ini bisa menjadi mitos atau kenyataan bagi seseorang. Ini lebih bersifat individual – beberapa merasa lebih puas ketika mencapai orgasme dengan masturbasi daripada dengan hubungan seksual. Sebaliknya bagi orang lain. Jadi ini tidak bisa dibilang mitos atau fakta.
Fakta: Sebuah penelitian menyatakan bahwa tiram dan beberapa makanan laut lainnya meningkatkan dorongan seks pada pria. Namun, Food and Drug Administration menolak untuk mempercayai hal ini, karena tidak ada penelitian lain yang membuktikan hal yang sama. Jadi, meskipun hasil penelitian, namun ilmu pengetahuan belum mendukungnya sehingga hal ini masih dalam wilayah mitos dan tidak benar-benar fakta.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR