Intisari-Online.com – Bayi yang lahir prematur rentan terhadap risiko berbagai jenis penyakit. Berdasarkan hasil penelitian terbaru, bayi prematur berisiko tinggi mengalami masalah kejiwaan yang serius. Diyakini, lahir prematur akan membuat bayi berisiko mengalami gangguan mental.
“Kami menemukan hubungan yang kuat antara kelahiran prematur dan gangguan kejiwaan lainnya. Namun, penting untuk diingat bahwa peningkatan risiko gangguan ini hanya mempengaruhi 1 - 6% dari jumlah populasi,” kata Dr. Chiara Nosarti, dari Institute of Psychiatry King’s College London, seperti dikutip The Telegraph.
Jika dibandingkan dengan bayi yang lahir normal, bayi-bayi prematur dengan usia kehamilan kurang dari 32 minggu berisiko tiga kali menderita masalah kejiwaan ketika mereka semakin besar nanti. Selain itu, bayi prematur juga dua kali berpotensi mengalami bentuk skizofrebua dan bentuk psikosis lain. (Psikosis adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan seseorang yang mengalami putus hubungan dengan realitas, terkadang menyangkut delusi dan halunisasi.)Risiko gangguan bipolar juga meningkat lebih dari tujuh kali lipat, sedangkan risiko kemungkinan depresi berat dan gangguan makan mencapai 2,9 – 3,5 kali lebih tinggi.
Bayi prematur juga lebih rentan terhadap masalah perkembangan, seperti attention deficit hyperactivity disorder(ADHD), gangguan perilaku dan autisme.
Penelitian menunjukkan, bayi prematur berusia 32 – 36 minggu memiliki kesempatan meningkatkan 1,6 kali risiko psikosis, 2,7 kali gangguan bipolar dan 1,3 kali dari depresi yang serius. Para peneliti mempercayai adanya peningkatan risiko gangguan kejiwaan kemudian hari pada bayi prematur disebabkan oleh kelahiran prematur saat perkembangan awal otak anak tidak sempurna. Peningkatan risiko gangguan mental pada anak yang lahir sangat prematur disebabkan oleh perubahan dalam perkembangan otak. Sistem saraf belum benar-benar sempurna pada saat mereka lahir, sehingga mereka sangat rentan terhadap cedera otak neonatal sebagai akibat dari komplikasi kelahiran.
Saat ini diketahui meningkatnya jumlah kelahiran prematur. Diperkirakan polusi perkotaan meningkatkan kelahiran prematur.