Dapur Aman dari Anak-anak

K. Tatik Wardayati

Editor

Dapur Aman dari Anak-anak
Dapur Aman dari Anak-anak

Intisari-Online.com – Anak-anak selalu menarik perhatian orangtua setiap saat sepanjang hari secara terus-menerus. Mereka akan mengikuti ke mana pun kita hingga di setiap sudut rumah. Mereka akan mencoba meraih hal-hal yang kita gunakan setiap hari. Bisa-bisa mereka malah lebih “sibuk” daripada kita. Selama “jadwal sibuk”, mereka pun tidak lupa berkunjung ke dapur. Padahal, di tempat itu begitu banyak peralatan dan banyak aktivitas yang mungkin menarik perhatian anak-anak. Kita harus berhati-hati agar tidak terjadi kecelakaan di dapur. Bagaimana menjaga keselamatan dapur dengan anak-anak di sekitarnya?

  • Selalu simpan gelas, panci, mangkuk kristal atau peralatan yang terbuat dari gading dalam lemari yang dapat dikunci atau dalam posisi yang lebih tinggi dari jangkauan anak-anak.
  • Jauhkan produk pembersih rumah tangga, seperti antikarat, semprotan pembasmi serangga, racun tikus atau kecoa, pelembut pada mesin cuci piring, deterjen, disinfektan lantai dan wastafel, pembersih kaca, pembersih filter air, dan asam pembersih lantai, pada jarak yang lebih aman. Cuci tangan dengan seksama setelah menggunakannya.
  • Ingatlah untuk menyimpan pisau dan benda tajam lainnya seperti pisau blender, parut, atau pembuka kaleng di dalam laci. Dan pastikan laci terkunci. Jauhkan juga peralatan bermata tajam, gelas, panci besar atau wajan, di wilayah yang aman. Tempatkan di luar jangkauan anak-anak.
  • Jagalah agar dapur terbuka dan luas tanpa ada hal yang berantakan. Jika memungkinkan, simpan semua barang-barang di dalam lemari yang terkunci.
  • Jangan pernah menyimpan gelas, pisau, makanan panas dan minuman di meja. Apalagi meja menggunakan taplak yang memungkinkan anak-anak menarik taplak dengan mudah.
  • Simpan rempah-rempah di tempat yang sulit dijangkau anak-anak.
  • Setelah memasak, tempatkan panci panas dan peralatan memasak lainnya di tempat cuci piring, buka keran dan dinginkan peralatan.
  • Jangan gunakan keranjang terbuka atau nampan untuk manyimpan buah, cabai, bawang, bawang putih atau sayuran lainnya.
  • Cobalah untuk meninggalkan satu lemari atau laci kosong yang memungkinkan anak-anak bermain-main sambil membuka atau menutupnya. Masukkan di dalamnya beberapa hal yang menarik perhatian mereka seperti melamin, panci ringan, kemasan plastik kosong dan sendok kayu di dalam lemari yang memungkinkan mereka mengeksplorasi.
  • Cobalah untuk menggunakan kompor gas empat tungku sebanyak yang kita bisa. Jika menggunakan kompor depan, posisi gagang panci di belakang. Tempatkan posisi kompor gas setidaknya 5 cm dari ujung-ujungnya untuk mencegah anak-anak mencapai tombol-tombol kompor.
  • Simpan alat pemadam kebakaran di dekat daerah berisiko tinggi seperti dapur dan daerah unit listrik utama.
  • Selalu awasi anak jika ia duduk di kursi tinggi. Atau gunakan sabuk pengaman.
  • Jauhkan anak-anak dari makanan panas, sendok garpu tajam, saus sambal, dan botol yang terbuat dari kaca.
  • Sambil membawa minuman hangat di satu tangan, jangan mencoba membawa bayi dengan tangan satunya lagi. Angkat ceret dengan menggunakan pegangan tahan panas. Jangan lupa, taruh di belakang meja.
  • Jangan biarkan anak-anak membuka lemari es dan bermain dengan isinya.
  • Jauhkan batu gerinda dan alat berat lainnya. Jangan biarkan anak-anak membuka kontainer beras, kacang-kacangan, tepung, atau sereal.
  • Pastikan pintu dapur mengarah ke daerah yang utilitasnya luas. Jika area tersebut dimaksudkan untuk cahaya dan ventilasi, lebih baik gunakan pintu putar.
  • Bila ada tempat penyimpanan arang, gunakan tutup. Ini untuk tindakan pencegah ekstra.
Pengawasan serta perhatian penuh merupakan cara terbaik untuk melindungi anak-anak dari segala macam bahaya di dapur. Secara umum, keselamatan dapur harus menjadi perhatian bagi semua orang. Namun, secara khusus memang harus berhati-hati apalagi bila ada anak kecil di rumah. Lingkungan dapur yang aman untuk anak kecil menjadi tambahan tanggung jawab kita. (*)