Intisari-Online.com – Kesibukan pekerjaan dan tuntutan karier bagi kehidupan pasangan suami istri telah menuntut mereka untuk tidak bisa duduk di meja makan untuk sarapan santai. Begitu pun dengan padatnya belajar anak-anak di sekolah. Bagaimanapun juga kita harus tetap menyediakan waktu untuk duduk bersama di meja makan.
Kegiatan makan bersama penting dilakukan, meskipun harus dijadwalkan. Inilah saatnya orangtua berhubungan satu sama lain dengan anak-anaknya di tengah kesibukan mereka. Ini juga menunjukkan bahwa mereka peduli satu sama lain.
Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Journal American Dietetic Association, anak-anak dan remaja yang makan malam dengan keluarga mereka akan memperoleh makanan sehat dibandingka bila mereka makan sendiri, yang sebagian besar selalu ingin makan junk food.
Bagaimana memasak makanan agar menyenangkan?
- Rencanakan waktu makan. Bagi mereka yang tidak memiliki waktu di hari minggu, akhir pekan dan liburan dapat memberikan kesempatan untuk membawa keluarga bersama-sama untuk makan malam di manasaat anggota keluarga dapat mengobrol dan bersantai.
- Mengutamakan memasak makanan keluarga. Makanan keluarga yang dibuat berdasarkan ‘daftar’ yang sudah ditetapkan. Berbagi, mendengarkan, apa yang dimaui anak-anak merupakan salah satu cara yang akan membuat anak-anak tak akan melupakan momen ini.
- Buatlah sederhana. Makanan seimbang yang sederhana namun memberikan kepuasan. Sesekali, boleh-boleh saja makan di restoran pizza, yang juga membuat ‘tukang masak’ di rumah beristirahat.
- Libatkan anak-anak. Libatkan anak-anak untuk melakukan sesuatu, seperti ikut berbelanja bahan makanan, membantu memasak, atau menata meja makan. Hal ini membuat mereka merasa telah melakukan sesuatu untuk keluarga.
- Makan malam lebih awal. Makan malam lebih awal, sebelum pukul 20.00 setidaknya, supaya anak-anak sudah beristirahat dan bersantai karena baru pulang dari sekolah.
- Menetapkan aturan-aturan dasar. Kita sering menekankan kepada anak-anak supaya tidak membuang-buang makanan. Maka, kita pun sebaiknya menyajikan makanan yang sebaiknya disukai anak-anak, dan sediakan secukupnya buat mereka.
- Mengatur mood. Mengubah peralatan serta mengaturnya agar tetap menarik. Bisa saja ditambahkan dengan latar belakang musik, atau dekorasi yang mungkin menyenangkan seperti saat di restoran.
- Buat lingkungan lebih enjoy. Mengkritik anak-anak atau berbicara tentang topik yang dapat berkembang menjadi pertengkaran sebaiknya tidak dilakukan selama waktu makan malam. Berbagi lelucon, cerita tentang zaman kita masih kecil, atau berbicara tentang program televisi yang menarik, pendidikan, atau lainnya, yang bisa membuat pengalaman lebih menyenangkan.
- Mengubah menu. Seringlah mengubah menu sehingga anak tidak merasa bosan dengan makanan yang itu lagi itu lagi.
- Buatlah makanan penutup. Buatlah makanan penutup sebagai bagian dari rencana makan malam. Menggunakan makanan penutup sebagai hadiah atau gunakan sebagai penarik perhatian.
- Membuat makanan menarik dan bergizi. Makanan dapat dibuat menyenangkan dengan tidak hanya bervariasi, tetapi juga bergizi. Buatlah tampilan makanan berwarna-warni, segar, dan dihiasi dengan buah atau hiasan lainnya sehingga tampilan makanan itu membuat seluruh keluarga, terutama anak-anak, ingin makan semuanya.
Ketika seluruh keluarga makan bersama, bukan hanya kebiasaan makan anak yang diawasi. Inilah kesempatan saat anak-anak mengamati ayah dan ibunya dan saudaranya yang lebih tua, mereka belajar bagaimana berinteraksi. Jadi, bukan hanya kesehatan, tapi kepribadian anak dapat dikembangkan selama waktu makan ini. Nilai-nilai moral mungkin tidak diajarkan secara langsung tetapi anak-anak dapat mengambil kesimpulan dari argumen dan diskusi yang menyenangkan. Waktu makan malam menjadi waktu yang paling nyaman sepanjang hari, yang mengembangkan rasa memiliki dalam keluarga yang penuh kasih. (*)