Apakah Nutrisi Bisa Kedaluarsa?

K. Tatik Wardayati

Editor

Apakah Nutrisi Bisa Kedaluarsa?
Apakah Nutrisi Bisa Kedaluarsa?

Intisari-Online.com – Setiap kali kita pergi berbelanja, terutama di pasar swalayan, kita selalu memeriksa tanggal kadaluarsa makanan sebelum membelinya. Juga, jika daging sudah berbau atau yoghurt sudah berbau terlalu asam kita membuangnya. Tetapi sedikit yang kita ketahui bahwa nutrisi dalam makanan pun bisa kadaluarsa bahkan mungkin kehilangan gizinya.

Bagaimana mengetahui bahwa nutrisi dalam makanan kadaluarsa bisa mempengaruhi kita? Berikut ini beberapa makanan yang perlu hati-hati dalam penyimpananannya.

  • Teh hijau.Alasan orang minum teh hijau adalah karena manfaat antioksidannya. Menurut sebuah penelitian tahun 2009 yang dipublikasikan dalam Journal of Food Science, antioksidan (khusunya catechin yang dihubungkan dengan penurunan risiko beberapa jenis kanker) dalam teh hijau kehilangan nilainya hingga 32 persen setelah 6 bulan. Itu karena antioksidan sensitif terhadap cahaya dan oksigen. Jadi, pastikan kita hanya membeli satu kemasan saja yang dikemas dalam kemasan kedap udara. Setelah segel dibuka, simpanlah teh hijau dalam wadah tertutup dan tempatkan di tempat yang gelap dan sejuk.

  • Jus jeruk.Jus jeruk mengandung prosentasi yang tinggi dari vitamin C, yang membantu dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Namun setelah kemasan dibuka, kadar vitamin C akan semakin menurun dengan cepat apalagi bila didinginkan, demikian menurut sebuah penelitian terbaru di Arizona State University. Jika membuat jus jeruk segar, disarankan untuk diminum segera. Jika harus disimpan, simpanlah di lemari es, tapi dalam waktu 24 jam rasa akan mengalami perubahan. Jika itu adalah jus jeruk olahan, minumlah hanya dalam beberapa hari.

  • Saus tomat.Saus tomat merupakan salah satu penambah rsa yang banyak ditemukan di setiap rumah tangga. Namun, gizi yang paling penting dalam tomat, likopen, akan menurun lebih dari 50 persen setelah 3 bulan. Likopen telah terbukti sebagai anti-penuaan dan kanker (terutama kanker prostat). Agar lebih aman, belilah saus tomat dalam botol kecil saja dan habiskan segera. Cobalah untuk membuat saus tomat sendiri di rumah.

  • Minyak zaitun.Minyak zaitun mengandung banyak antioksidan dan sebagai lemak monosaturated. Tapi efektivitas antioksidan menurun lebih dari 40 persen hanya dalam 6 bulan setelah dikemas, demikian menurut para peneliti di University of Foggia di Italia. Cara terbaik untuk menyimpannya adalah dengan membelinya dalam botol kecil saja dan jauhkan dari kompor karena sangat sensitif terhadap panas.

  • Selai stroberi.Siapa yang tidak suka stroberi? Cara terbaik untuk mengonsumsinya adalah dalam bentuk selai. Tapi, selai stroberi ini kehilangan hingga 12 persen flavonoid yang berguna dalam meningkatkan kesehatan, setelah 6 bulan. Flavonoid (termasuk antosianin) sebagai antioksidan dan memberikan efek anti-inflamasi. Untuk mengurangi proses degradasi, simpanlah di lemari es bahkan sebelum dibuka segelnya.

  • Herbal kering dan rempah-rempah. Bumbu menambahkan variasi rasa ke dalam makanan. Tetapi, bahkan rempah-rempah pun kehilangan fungsinya selama berjalannya waktu. Capsaicin dalam cabai bubuk menurun terus selama 9 bulan penyimpanan dan pada suatu titik bubuk cabai tersebut akan kehilangan warnanya. Capsaicin membantu meningkatkan pencernaan dan bertindak sebagai antioksidan, melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan oleh molekul berbahaya yang disebut radikal bebas. Cara terbaik adalah menyimpannya dalam botol kedap udara, atau menggiling sendiri beberapa rempah-rempah untuk mempertahankan manfaat kesehatan dan rasa lebih lama. Simpanlah jauh dari cahaya langsung dan dari kompor.

  • Biji-bijian. Gandum murni bermanfaat bagi kebugaran tubuh. Namun, kebanyakan orang sekarang lebih memilih biji-bijian yang telah diproses. Cahaya dapat menurunkan kadar riboflavin biji-bijian hingga 80 persen hanya dalam 3 bulan. Yang terbaik dapat dilakukan adalah menyimpannya dalam wadah yang bukan transparan, lalu tempatkan di tempat sejuk dan gelap.

Dengan sedikit usaha dalam menyimpan makanan, kita tetap dapat melindungi nutrisi penting yang berguna bagi kesehatan kita.