Intisari-Online.com - Thomas Holmes mencoba membuat suatu ukuran atau skala, untuk menentukan tingkatan stresor yang dapat menciptakan stres. Ia menyusun kejadian-kejadian yang dapat mempengaruhi fisik dan mental manusia, kemudian memberi nilai sesuai dengan bobot kejadiannya. Sebagai contoh, Holmes menganggap meninggalnya pasangan hidup seseorang merupakan biang stres paling besar, sehingga dia memberi bobot meninggalnya istri atau suami dengan nilai tertinggi (100).
Peringkat stresor selengkapnya sebagai berikut:
01. Kematian suami/istri 100 02. Perceraian 65 03. Kematian keluarga dekat 63 04. Tersinggung/berpenyakit tertentu 53 05. Perkawinan 50 06. Kehilangan jabatan 47 07. Pensiun/pengasingan diri 45 08. Rujuk dalam perkawinan 45 09. Gangguan kesehatan keluarga 44 10. Kehamilan istri 40 11. Kesulitan seksual 39 12. Tambah anggota keluarga baru 39 13. Perubahan status keuangan 38 14. Kematian kawan dekat 37 15. Beralih jenis pekerjaan 36 16. Konflik suami-istri 35 17. Menggadaikan rumah 31 18. Cegah penggadaian/pinjaman 30 19. Berubah tanggung jawab kerja 29 20. Konflik dengan ipar, mertua, menantu 29 21. Anak meninggalkan rumah 29 22. Istri berhenti kerja 29 23. Prestasi diri hebat 28 24. Mengubah kebiasaan pribadi 24 25. Kesulitan dengan atasan 23 26. Pindah rumah 20 27. Perubahan jam/syarat kerja 20 28. Pindah sekolah 20 29. Perubahan dalam hiburan 19 30. Perubahan kegiatan sosial 18 31. Pinjaman dengan jaminan rumah 17 32. Perubahan kebiasaan tidur 16 33. Frekuensi pertemuan keluarga berubah 15 34. Kebiasaan makan berubah 15 35. Berlibur 13 36. Pelanggaran hukum ringan 11 Baca kembali peringkat tadi, kali ini sambil memberi tanda stresor mana yang kini sedang menghantui Anda. Jika jumlah stresor yang ditandai mencapai (apalagi melebihi) angka 300, berarti Anda dalam kondisi stres dan mudah kolaps dan masuk dalam kondisi distres.
Selamat berhitung!