Tak Hanya Wanita, Pria Juga Stress Jika Dilecehkan Secara Seksual

Intisari-Online.com - Tidak hanya wanita, pria juga bisa stress dan makan tidak teratur jika dilecehkan secara seksual.

Seperti wanitasaat dilecehkan secara seksual, pria juga melampiaskannya pada tubuh mereka sendiri.

Tim psikolog di Michigan State University menyimpulkan hal itu. Bahkan bagi pria mereka bisa minum obat pencahar agar muntah-muntah.

(Baca juga:Tindakan Apa Saja yang dapat Digolongkan Sebagai Pelecehan Seksual?) Tim peneliti mengambil contoh dari 2466 mahasiswa. Sebanyak 731 mahasiswa adalah pria.

Mereka harus mengisi survei mengenai seberapa sering orang lain menyentuh mereka yang membuat mereka tidak nyaman dengan sentuhan itu.

Tidak hanya itu ditanyakan kapan mereka pernah berkata tidak untuk diajak pacaran atau lelucon seksual yang tidak menyenangkan. Psikolog juga menanyakan gejala cara makan mereka.

Hasilnya tim menemukan bahwa pria dan wanita memiliki reaksi yang sama ketika menjadi korban pelecehan seksual, yakni akan makan tidak teratur dan memperhatikan berat badan jika sering dilecehkan secara seksual.

Tetapi pada wanita reaksinya akan lebih kuat seperti mereka akan habis-habisan diet demi menjaga bentuk badan ideal.

Ini adalah penelitian pertama yang menunjukkan hubungan antara berat badan dan pelecehan seksual yang melibatkan pria.

Tetapi penelitian ini tidak mengambil sampel yang seimbang antara pria dan wanita serta menguji beberapa hipotesis secara bersamaan.

Secara statistik semakin banyak hipotesis yang berbeda maka bisa jadi ada hubungan karena kebetulan belaka.

Para peneliti kemudian lebih mengetatkan statistik untuk mengkompensasi kekurangan tersebut.

(Baca juga:Sempat Dianggap Enggak Waras, Pria Ini Membuktikan Ide Gilanya Membuat Kita Tercengang)

Walau begitu kelainan dalam pola makan dan pelecehan seksual jarang diteliti untuk pria sebagai korban sehingga sangat menarik untuk diperdalam.

NiCole Buchanan, kepala peneliti, menyimpulkan bahwa reaksi pria dan wanita sebenarnya sama saja dan penelitian ini rilis di jurnal Body Image. (PopularScience)

Artikel Terkait