Intisari-Online.com - Pria yang senang membantu istri itu biasa. Lelaki pandai memasak itu juga sudah jamak. Bapak rumah tangga itu baru luar biasa."Stay at home father itu bukan sesuatu yang salah," tegas Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Si., psikolog anak dan keluarga. Perempuan yang akrab disapa Nina ini justru mengatakan bahwa akan baik untuk pengasuhan anak bila salah satu dari orangtua dapat tinggal di rumah. Orangtua adalah guru dan pengasuh terbaik untuk anak.Berikut beberapa hal positif yang dapat diperoleh keluarga bila suami menjadi bapak rumah tangga.1. Bermanfaat bagi perkembangan fisik, kognitif, emosi dan tingkah laku anak.Penelitian oleh Dr. Kyle D. Pruett, ahli psikologi anak dan keluarga di AS, membuktikan bahwa pengasuhan anak oleh ayah bermanfaat untuk perkembangan fisik, kognitif, emosi dan tingkah laku anak. Anak jadi lebih seimbang emosinya, lebih cerdas dan percaya diri.2. Mengurasi stres dalam keluarga.Bagi wanita karier, keberadaan ayah di rumah akan mengurangi stres memikirkan kondisi rumah dan lebih fokus terhadap pekerjaannya di kantor. Ini akan membuat prestasinya di perusahaan lebih prima dan dapat mendukung ekonomi keluarga lebih baik.3. Suami lebih mengapresiasi peran perempuan di rumah.Mengerjakan tugas-tugas rumah akan membuat suami lebih mengapresiasi peran perempuan di rumah. Ayah juga akan lebih dekat dengan anak dan lebih mampu mengatasi persoalan-persoalan perkembangan anak di kemudian hari. Kondisi psikologisnya juga akan lebih sehat karena lebih peduli pada orang lain, tidak terlalu egois, lebih peduli pada kesehatan diri dan keluarga, lebih sabar, dll.--Tulisan inidimuat diMajalah Intisari EdisiDesember 2011, ditulis oleh Pramana Sukmajati dengan judul asli "Bapak Rumah Tangga, Kenapa Tidak?".