Kurangi Risiko Serangan Jantung dengan Bangun Lebih Pagi

Moh Habib Asyhad

Editor

Kurangi Risiko Serangan Jantung dengan Bangun Lebih Pagi
Kurangi Risiko Serangan Jantung dengan Bangun Lebih Pagi

Intisari-Online.com -Siapa sangka bangun lebih pagi bisa mengurangi terjadinya risiko serangan jantung. Dokter spesialis jantung Taufik Pohan menyebut, serangan jantung umumnya terjadi di pagi hari. Berkisar antara pukul 03.00 hinga 09.00.

“Menurut irama sirkadian tubuh, pukul 03-00-09.00 merupakan fase untuk mulai beraktivitas, sehingga kita seharusnya mengikuti irama tersebut, bukan malah tidur,” ujar Taufik, seperti dikutip dari Kompas.com, Kamis (8/5).

Apa itu irama sirkadian? Ia adalah jam biologis tubuh yang berhubungan dengan siklus hormonal. Hasil penelitian menunjukkan, beraktivitas sesuai irama sirkadian mempunyai banyak manfaat. Salah satunya adalah menghindari risiko serangan jantung.

Lebih jauh, Taufik membeberkan bahwa pukul 03.00-09.00, hormon dalam tubuh sudah bersiap untuk menjalani aktivitas sehingga membutuhkan aliran darah yang lebih cepat. Tentu saja hal ini akan sedikit terhambat jika seseorang masih tertidur waktu-waktu tersebut, karena aliran darah masih lambat dan darah cenderung lebih kental.(Baca juga: Gejala Serangan Jantung Saat Tidur)

Jika sudah demikian, maka terjadilah apa yang disebut dengan ketidaksaam kebutuhan tubuh dengan kondisi tubuh. Kondisi inilah yang menimbulkan masalah, misalnya darah yang kental berpotensi menyumbat pembuluh darah sehingga menyebabkan serangan jantung.

Itu akan berbeda jika seseorang bangun lebih pagi: jantung berdetak lebih kencang, tekanan darah meningkat, dan aliran darah cenderung lebih lancar dan memungkintan tidak terjadinya penyumbatan aliran darah.

“Karena perlu bangun lebih pagi, tidur pun perlu lebih awal. Pukul 21.00, tubuh seharusnya telah beristirahat karena sesuai dengan irama sirkadian, saat ini tubuh membutuhkan aliran darah yang lebih lambat. Lagipula tidur lebih awal bisa mencukupi kebutuhan tidur saat harus bangun lebih pagi,” ujar Taufik. (Kompas.com)