Intisari-Online.com – Demi penghematan, terkadang kita membeli bahan makanan dalam jumlah besar lalu disimpan, biasanya dalam lemari es. Ternyata, berkurangnya kandungan gizi pada makanan tidak hanya disebabkan oleh proses pemasakan. Penyimpanan yang tidak benar juga bisa merusak kandungan gizi makanan.
Buah/sari buah
Buah dan sari buah yang dibekukan juga mengalami susut vitamin C. Besarnya penyusutan beragam, tergantung pada jenis buah, ada tidaknya sirup, kadar padatan dalam sari buah, dan jenis kemasan. Selama proses pembekuan kadar vitamin C bisa susut sampai 30, sedangkan pada sari buah jeruk pekat susut vitamin C hanya 5%. Kecilnya susut gizi pada sari buah jeruk pekat disebabkan oleh rendahnya pH dan rendahnya kadar oksigen pada produk tersebut.
Disarankan, sebelum disimpan di dalam lemari es, sebaiknya buah dicuci dulu sehingga kontaminasi kotoran bisa dihilangkan. Sedangkan untuk sayuran, selain dicuci juga sebaiknya dibungkus plastik berlubang sehingga tekstur sayuran akan tetap baik dan tidak layu ketika akan dimasak.
Berkurangnya kandungan gizi pada makanan, seperti sari buah bisa terjadi jika dibungkus dalam kertas tetrapak dan disimpan dalam suhu kamar. Hal ini menyebabkan kandungan vitamin C lebih rendah. Dalam kemasan botol kehilangan vitmain C bisa mencapai 70% sedangkan dalam kotak tetrapak “Cuma” 30%. Namun, apabila sari buah disimpan dalam lemari es dengan suhu 4oC penurunan vitamin C rata-rata hanya 10%, bahkan penyimpanan dalam freezer penurunannya lebih kecil lagi yaitu 6% selama jangka waktu 1 tahun.
Selain vitamin C, buah yang dibekukan juga akan mengalami susut vitamin A dan B1 sekitar 30%. Apabila buah tersebut dikalengkan maka susut vitaminnya bisa 2 – 3 kali lebih banyak.
Proses pengalengan akan semakin menurunkan kandungan vitamin-vitamin tersebut, apalagi yang sangat rawat rusak seperti niasin, vitamin A, dan B2. Sementara itu kondisi vitamin C dan B1 pada bahan makanan yang dibekukan lebih baik ketimbang yang dikeringkan (dipanaskan).
Daging mentah
Pada suhu penyimpanan -18oC, selama enam bulan, daging sapi mengalami susut piridoksin (vitamin B6) sekitar 22%. Vitamin-vitamin lainnya susut tetapi dalam jumlah sangat kecil. Nah, untuk mengurangi berkurangnya kandungan gizi pada makanan seperti daging, penyimpanan daging dalam freezer hendaknya dalam potongan-potongan.
Sebelum disimpan, potongan daging dibungkus plastik seukuran sekali masak. Ketika daging akan dimasak tinggal dilakukan proses thawing untuk menghilangkan kandungan esnya.
Susu dan produk susu
Susu adalah bahan makanan yang sangat mudah menyerap bau. Oleh karena itu, tempat penyimpanannya harus tertutup rapat. Bila mungkin dalam lemari es tersebut tidak ada makanan yang mengeluarkan bau menyengat misalnya ikan asin. Kontaminasi bau dari makanan lain menyebabkan susu menjadi tidak layak diminum.
Produk susu seperti mentega kaya akan vitamin A dan D. Dalam proses pembekuan dan penyimpanan selama 24 bulan pada -10oC, mentega mengalami susut vitamin D sangat sedikit. Namun, susut vitamin A-nya mencapai 17%. Sementara itu es krim yang disimpan selama tujuh bulan pada suhu -23oC mengalami susut karoten (provitamin A) sebesar 16%. (Intisari Extra)
Baca juga: Menyimpan makanan di kulkas
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR