Intisari-Online.com - Bisa dibilang, olahraga lari adalah olahraga paling murah dan mudah untuk dilakukan. Meski demikian, olahraga lari tetap memiliki risiko cedera. Salah satunya cedera pada lutut. Padahal, penanganan cedera lutut akibat lari memerlukan perhatian lebih.
Untuk ituJakarta Knee Orthopaedic Sports CenterRumah Sakit Pondok Indah Group menyelenggarakan acara bertajuk "Mengatasi Cedera Lutut Akibat Olahraga Lari", Kamis (10/7) di Hotel Mulia, Jakarta.(Baca juga: Cedera Urat Lutut para Pemain Piala Dunia 2014)
Dr. Yanwar Hadiyanto selaku CEO dari Rumah Sakit Pondok Indah mengatakan bahwa, selain terjadi pada orang yang suka berolahraga lari, cedera lutut juga dapat terjadi pada orang-orang yang kelebihan berat badan.
Cedera lutut yang kini ditangani oleh Dr. L. Andre Pontoh, SpOT(K) Spesialis Bedah Orthopedi Konsultan Sport Medicine Orthopaedic dari RSPI menjelaskan bahwa cedera lutut itu beda, tidak sama dengan penyakit jantung yang langsung mengancam keselamatan jiwa pasiennya
“Namun saya sarankan operasi kalau cedera lututnya berupa ligament putus, dan dibarengi luka pada meniscus-nya,” jelas Andre.(Baca juga: 5 Cara Agar Terhindari dari Cedera Saat Olahraga)
Menurut Andre, pengobatan yang dilakukan oleh Jakarta Knee Orthopaedic Sports Center menggunakan teknikArthroscopyyaitu operasi dengan menggunakan kamera. Sehingga mampu meminimalisir rasa sakit serta dengan masa penyembuhan lebih cepat.
“Kami menggunakan teknikdouble bundle, yaitu penanaman ‘urat’ baru yang akan membantu kinerja jaringan ligamen yang putus," tambahnya.
Dalam acara ini juga dijelaskan bagaimana cara pertolongan pertama ketika lutut kita cedera. Menurut Andre, apabila terjadi cedera pada lutut kompreslah lutut menggunakan batu es dan segera istirahatkan. Saat tidur, letakkan kaki lebih tinggi dari posisi kepala.