Intisari-Online.com - Penularan diare pada anak biasanya melalui mulut, bisa disebabkan kurang bersihnya peralatan makan, air minuman, makanan, tangan, serta mainan anak. Bila anak mengalami banyak kehilangan air dan elektrolit, maka akan timbul gejala dehidrasi, kemudian terjadi penurunan berat badan pada anak. Lantas bagaimana pengaturan makanan untuk anak yang diare? Di dalam buku Smart Parents: Pandai Mengatur Menu & Tanggap Saat Anak Sakit, karya Aru Bulan Febry K.D., S.KM dan dr. Zulfito Marendra, ada beberapa tipsnya, yaitu:
1. Berikan tambahan mineral mikro zink pada makanan anak. Zink merupakan elemen yang berguna dalam pertumbuhan sel yang banyak terdapat pada makanan tinggi protein, tetapi kurang pada makanan karbohidrat. Sumber utama zink terdapat pada bahan makanan hewani seperti daging, telur, kerang, dan sebagainya. Suplementasi zink dapat membantu pengobatan diare pada anak.
2. Berikan aneka jus dari jenis buah-buahan yang bersifat dari jenis buah-buahan yang bersifat netral seperti melon untuk mengganti cairan yang hilang, atau air kelapa hijau.
3. Hindari memberikan makanan yang merangsang seperti makanan pedas dan asam.
4. Hindari memberikan makanan bergas, seperti kol, ubi, singkong, kembang kol, nangka, durian karena dapat menimbulkan kembung dan memperberat gangguan pencernaan.
5. Jauhi pemberian makanan yang berserat tinggi, seperti sayuran dan jenis buah-buahan tinggi serat misalnya mangga, kacang panjang, buncis, kangkung, kol, alpukat, anggur, dan jambu biji. Makanan jenis itu justru akan memaksa kerja sistem pencernaan yang sedang terganggu. Sebaiknya beri makanan yang rendah serat terutama sayuran dan buah seperti labu siam, wortel, labu kuning, pisang, apel, pir, semangka.
6. Hindari memberikan makanan berlemak tinggi seperti cokelat, es krim, makanan yang digoreng, serta makanan bersantan.
Nah, itu tadi pengaturan makanan untuk anak yang diare. Semoga bermanfaat.