Advertorial

Tetap Jaga Keharmonisan, Ini 8 Cara Membesarkan Anak Usai Perceraian

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah
,
Mentari DP

Tim Redaksi

Intisari-Online.com- Pasangan mana yang menghendaki pernikahannya berujung pada sebuah perceraian?

Tentu saja tidak ada.

Namun ketika ternyata masalah yang ada sudah tidak dapat ditolong lagi, dan perceraian adalah satu-satunya jalan terbaik. Apa boleh buat?

Meski tentu anak adalah alasan bagi kedua orangtua yang ingin bercerai untuk kembali memikirkan keputusan itu secara matang.

Baca Juga:(Foto) Beginilah Dampak Luar Biasa dari Kecelakaan Truk di Bumiayu Brebes, Jawa Tengah, Hancur Berantakan!

Terlepas dari itu, kunci untuk tetap dapat membesarkan anak usai perceraian adalah dengan intensitas interkasi yang harmonis.

Dilansir dari gabardi.com, sejatinya luka yang dialami si anak akibat perceraian tidak akan berlangsung abadi.

Memiliki dialog terbuka dengan anak-anak dapat membantunya tumbuh bahagia dan lebih tangguh.

Ada 8 cara untuk membantu anak-anak menjadi lebih bahagia dan kuat setelah perceraian.

1. Jelaskan tentang perceraian

Tema keseluruhan dari diskusi ini adalah untuk memberi tahu anak-anak Anda tentang perceraian Anda dengan cara yang tanpa cela.

Pastikan mereka tahu bahwa mereka masih memiliki keluarga.

Baca Juga:Oknum TNI Tabrak Polantas: Yuk Mengenal Kepangkatan dan Gaji di Polri dan TNI

2. Bukan kesalahan anak-anak

Jelaskan bahwa perceraian yang terjadi bukan kesalahan mereka.

Ini adalah pesan penting yang perlu diulang berkali-kali.

3. Hormati kebutuhan anak Anda

Bagaimanapun juga mereka berhak atas perhatian, cinta, dan rasa memiliki kedua orangtuanya.

Berbagi tentang rencana pengasuhan akan membantu anak-anak Anda merasa aman.

4. Hindari konflik

Mungkin mereka akan menuntut agar rumah tangga berjalan layaknya keluarga normal.

Tapi sebisa mungkin konflik atau adu mulut dengan mereka, Anda harus bersikap ramah.

Baca Juga:20 Mei 1998, Para Menteri Menolak Trik 'Penyelamatan Diri' Soeharto

5. Jangan terlalu cepat mengenalkannya pada pasangan baru

Jika Anda memiliki pasangan baru, pastikan cinta Anda permanen sebelum memperkenalkannya ke anak.

Jika tidak, mereka akan punya pandangan pesimis tentang hubungan romantis jika Anda putus.

6. Usahakan agar tidak menikah lagi dalam waktu dekat

Terlalu banyak perubahan dapat begitu mengganggu anak-anak Anda dan menyebabkannya tenggelam dalam kecemasan/ depresi.

7. Hargai waktu luang anak Anda bersama mantan pasangan Anda

Ketika anak-anak Anda bersama dengan satu orang tua, orang tua lainnya perlu menghormati waktu itu.

Jangan pisahkan anak dari siapa pun atau menjadikannya rebutan.

Baca Juga:Minum Perasan Jeruk Nipis Ditambah Garam Tiap Bangun Tidur, Ini Manfaat yang Segera akan Anda Peroleh!

8. Cari bantuan profesional jika diperlukan

Ini terutama berlaku untuk remaja, masa di mana anak sedang sangat bergejolak.

Mungkin anak mengalami perubahan signifikan dalam perilakunya.

Semisal tidur berlebihan, perubahan suasana hati yang ekstrim, penggunaan narkoba, atau degradasi moral.

Jika gejala itu terjadi lebih dari beberapa minggu, Anda bisa mencari bantuan profesional.

Untungnya, jika Anda membangun fondasi yang sehat dengan anak-anak Anda sebelum perceraian, kemungkinan mereka akan bangkit kembali dengan lebih cepat.

Baca Juga:Sering Dikaitkan dengan Depresi hingga Beragam Penyakit, Inilah Akibat Kebiasaan Buruk Menggigit Kuku

Artikel Terkait