Kertas Menu Makan Siang Terakhir di Balik Skandal Sekitar Tenggelamnya Kapal Titanic

Moh Habib Asyhad

Editor

Kertas Menu Makan Siang Terakhir di Balik Skandal Sekitar Tenggelamnya Kapal Titanic
Kertas Menu Makan Siang Terakhir di Balik Skandal Sekitar Tenggelamnya Kapal Titanic

Intisari-Online.com -Secarik kertas menu makan siang terakhir sebelum tenggelamnya Titanic akan dilelang seharga US$50 ribu (sekita Rp704 juta). Terlepas dari kabar lelang itu, sejatinya ada misteri di balik kertas menu makan siang itu. Beberapa orang menyebut bahwa kertas menu makan siang terakhir itu adalah kunci membongkar skandal di sekitar tenggelamnya kapal Titanic pada April 1912 lalu.

Dalam lelang tersebut yang akan diselenggarakan pada 30 Septermber itu, selain kertas menu makan siang terakhir, ada dua artefak lain yang juga ditemukan di sekoci penyelamat nomor 1. Lelang itu sendiri dilaksanakan berbarengan dengan peringatan 30 tahun ditemukan bangkai Titanic di dasar Samudera Atlantik.

Kembali ke skandal di sekitar tenggelamnya kapal Titanic. Secarik kertas menu makan siang itu ditemukan di saku Abraham Lincoln Salomon, salah penumpang kelas pertama Titanic. Salomon adalah salah satu dari 12 orang (lima penumpang kapal, tujuh kru) yang menaiki sekoci penyelamat No. 1. Sekoci tersebut, oleh kalangan pers, disebut sebagai “Money Boat” atau “Sekoci Jutawan”.

Ada desas-desus yang menyebut bahwa para penumpang di sekoci No. 1 itu nenyuap tujuh kru supaya lekas mendayung sekoci tersebut menjauh dari Titanic yang hendak tenggelam alih-alih menolong penumpang lainnya. Padahal sekoci itu sejatinya diperuntukkan untuk sekitar 40 orang.

Selain menu makan siang, artefak lain yang akan dilelang adalah tiket layanan mandi ala Turki. Di tiket tersebut tertulis tiga nama yang juga menemani Salomon di sekoci No. 1 itu—Miss Laura Mabel Francatelli, Sir Cosmo Duff-Gordon, dan Lady Lucy Duff-Gordon. Tiket itu kabarnya akan dilelang seharga US$10 ribu.

Surat Francatelli kepada Salomon/Metro.co.uk

Artefak ketiga yang akan dilelang adalah surat Francatelli kepada Salomon enam bulan setelah tenggalamnya Titanic. Francatelli diduga merupakan karyawan dari perancang busana Lady Lucy Duff-Gordon. Surat itu berbunyi:

“…Kami harap Anda sekarang telah cukup pulih dari pengalaman yang mengerikan. Saya takut saraf kita masih kacau lantaran mengalami kesulitan dan kecemasan, ditambah lagi pengalaman mengerikan oleh penyelidik yang sangat tidak adil saat kami tiba di London…”

Menurut Lion Heart Autographs, surat itu akan dilelang seharga US$4.000. Selain tiga memorabilia Titanic itu, lelang juga akan menampilkan sejumlah benda menarik lainnya yang berkaitan dengan peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah dunia. (Livescience, Mirror, The Guardian)