Intisari-Online.com -Ia memulai sebagai pengimis jalanan, meminta sedekah dari orang-orang dan memulung sampah, mencari sesuatu untuk dimakan. Sampai suatu hari ia menemukan peralatan lukis yang dibuang di tempat sampah, dan ia memutuskan untuk menjadi seniman jalanan, pelukis jalanan.
Jhalanie Matuan (45), pelukis jalanan itu, setelah melalui beragam keajaiban, akhirnya mendapatkan pameran seni solo pertamanya.
Matuan telah lama hidup di jalanan Buendia, Manila. Ia tidak ingin mengungkit bagaimana ia akhirnya menjadi gelandangan. Tapi ketika ia menemukan pensil-pensil warna itu dan mulai menggambar, Matuan merasa telah menemukan kedamaian dan kesempatan yang tak terduga.
“Suatu hari saya menemukan tumpukan sampah. Saya sangat lapar, saya memakan makanan basi yang ada di tumpukan itu,” ujar Matuan dalam sebuah wawancara dengan CCTV News.
Tak lama berselang, lanjut Matuan, seorang perempuan melemparkan lebih banyak sampah. Saat itulah Matuan melihat ada tiga krayon dan sebuah pensil. Keesokan harinya, Matuan menjual rongsokan yang ia temukan dan uangnya ia gunakan untuk membeli secarik kertas. Ia kemudian melukis.
Matuan menjual lukisan yang menggambarkan kisah, rasa sakit, dan perjuangannya hidup di tempat yang tidak ia inginkan. Tiap-tiap lukisan ia jual seharga 0,30-1,10 dolar (sekitar Rp4.000-Rp15 ribu). Meskipun uang yang dihasilkan tidak seberapa, itu lebih dari cukup untuk membuatnya tidak lagi mengemis dan mengais-ngais makanan di tempat sampah.
Homeless woman gets solo art exhibitHomeless woman gets solo art exhibitThere's one artist in the Philippines who has found a way out of homelessness. At one time, Jha'lanie Ma'tuan couldn't even buy a pencil, but now a Manila art gallery has offered her a lifeline.Posted by CCTVNews on Wednesday, 2 September 2015
Menurut artikel yang dirilis ABS-CBN News, Eric Madroza dan temannya, Coco Torre, mendekati Matuan dan mengatakan bahwa mereka akan mensponsori pameran lukisan solo pertamanya. Tercengang sekaligus terkejut, Matuan tidak percaya pada awalnya, tapi dua orang itu terlihat sangat serius untuk menampilkan karyanya di A Space Manilla, sebuah galeri seni tempat Torre bekerja.
Hi guys, it's happening! 2 months ago, we've been touched by the story of an artist selling her works along the...Posted by Coco Torre onTuesday, 25 August 2015
Matuan merasa mendapatkan kejutan terhebat dalam hidupnya ketika 40 karya seninya hampir terjual habis dalam beberapa jam saja. Menjelang pamerannya berakhir, ia sudah mengumpulkan uang yang cukup untuk membuat hidupnya lebih indah lagi.
“Rencana saya adalah kembali ke kampung halaman di Iloilo, membeli sepetak tanah di sana, membangun rumah untuk keluarga, dan saya akan kembali lagi ke sini,” ujarnya berseri-seri. (Daily Offbeat)