Intisari –Online.com – Ungkapan “kecil itu indah” barangkali akan lebih berguna bila ditambahi “kecil itu penting”. Peribahasa menyatakan, langkah besar selalu diawali dengan langkah kecil. Sebaliknya, malapetaka dahsyat pun tak jarang dikarenakan kelalaian kecil.
Tak percaya? Beberapa tahun lalu koran The Wall Street Journal pernah mengisahkan pelajaran berharga bagaimana sikap menyepelekan hal kecil bisa-bisa mendatangkan kerugian besar.
Seorang mekanik yang sedang bekerja di bawah sebuah pesawat menemukan lubang kecil di WC penumpang di bagian depan. Namun, ia lebih mengedepankan perbaikan pada peralatan canggih bagian mesin utama yang menyebabkan tertundanya jadwal penerbangan pesawat. Ia beranggapan, perbaikan kebocoran kecil itu toh nanti bisa dilakukan setelah pesawat mendarat di bandara berikutnya.
Pesawat pun lepas landas. Apa yang terjadi? Bocoran air dari kamar kecil itu terus menetes. Nah, karena suhu di luar pesawat amat dingin, tetesan air itu menjadi beku. Hanya dalam beberapa jam, tetesan tersebut berubah menjadi sebongkah batu es.
Di tengah kecepatan laju pesawat 650 mil/jam, bongkahan es itu lepas dari badan pesawat dan menghantam mesin. Akibatnya sungguh luar biasa. Bongkah es itu merusak dan merobek badan pesawat.
Kali ini pesawat terpaksa mendarat darurat di bandara terdekat. Petugas pemeriksa menemukan bahwa bagian yang ternyata menghindarkan pesawat dari malapetaka yang lebih dahsyat adalah sebuah ring penutup dari karet. Bayangkan, lantaran mengabaikan hal kecil, nyawa sekitar 100 orang dipertaruhkan, dan mesin seharga 1 juta dolar rusak. (Intisari)