Intisari-Online.com – Zlata Filipovic, 11 tahun, seperti gadis sebayanya, ia selalu menyimpan buku hariannya.
“Kami memberikan diri kami hari terindah hari ini,” tulisnya di sekitar bulan Juli itu. “Kami memiliki pohon ceri di halaman rumah. Kami menyaksikan bunga mekar, dan buah-buahan kecil yang hijau itu perlahan-lahan berubah menjadi merah dan sekarang kami memakannya di sini. Oh, pohon ceri yang indah!”
Kata-kata itu menjadi bacaan renungan aneh Zlata, seorang gadis muda. Ia membacanya dengan makna yang jauh lebih dalam. Zlata melanjutkan catatan hariannya di tengah perang di kota kelahirannya, Sarajevo. “Aku rindu buah yang banyak,” lanjutnya. “Pada hari ini perang di Sarajevo, tidak ada makanan pokok atau apa pun yang diperlukan orang, dan tidak ada buah. Tapi sekarang saya bisa mengatakan, kalau saya sedang makan ceri.”
Kesenangan sederhana yang membaca sukacita yang luar biasa untuk seorang gadis yang menyaksikan kebrutalan hari ini. Kesenangan sederhana dapat terjadi jika kita meluangkan waktu untuk menghargai apa yang kita terima saat ini. (*)