Intisari-Online.com - Sugar Glider (Petaurus breviceps)adalah hewan omnivora yang tinggal di hutan eukaliptus di bagian utara dan timur Australia, Tasmania, Kepulauan Bismarck, Louisiade Archipelago, Papua Nugini, dan pulau-pulau tertentu di Indonesia seperti Kepulauan Halmahera dan Maluku Utara. Biasanya, ia tidur di siang hari dan baru aktif ketika malam hari tiba. Sepanjang malam mereka berburu serangga dan vertebrata kecil dengan bantuan matanya yang berukuran besar.
Anda tentu sudah dapat menebak mengapa hewan ini bernama Sugar Glider. Ia suka makan makanan yang manis, seperti getah manis pohon eukaliptus, akasia, dan karet pohon. Sekilas bentuk tubuhnya terlihat seperti tupai, namun lebih mini. Sugar Glider betina memiliki kantung pada tubuhnya seperti pada kanguru dan koala untuk membawa anaknya selama 2 bulan. Panjang tubuhnya hanya sekitar 30-40 cm (sudah termasuk ekor).
Bulu Sugar Glider beraneka macam warnanya, umumnya berwarna biru keabu-abuan. Ada juga yang berwarna abu-abu kekuningan, dan cokelat. Ia mampu bertahan hidup selama 9 tahun di alam liar dan bila dipelihara lebih lama lagi, sekitar 12 tahun. Pada setiap kakinya terdapat cakar.
Jika ingin dipelihara, makanan yang perlu diberikan untuk Sugar Glider antara lain bubur bayi, serangga, jangkrik, ulat hongkong, wortel rebus, ubi rebus, bengkoang atau makanan khusus Sugar Glider yang telah dikemas dan bisa didapatkan di toko hewan.
Pemeliharaan Sugar Glider dapat dilakukan dengan mudah. Yang terpenting adalah kebersihan kandangnya. Usahakan agar di dalam kandang diberi dahan-dahan pohon agar mereka bisa memanjat dan bermain-main. Jangan lupa berikan kotak sarang untuk tempatnya bersembunyi juga. Namun, kasih sayang si pemilik juga penting karena mereka termasuk hewan yang sangat manja. Sugar Glider dapat mengenali pemiliknya lewat bau tubuhnya. Meski manja, ia tidak rewel jika kita membawanya di dalam saku, ukurannya yang mini memang memungkinkan untuk hal itu. (Dari berbagai sumber)