Intisari-Online.com– Akhir pekan akan datang, Anda mungkin berencana untuk liburan ke luar kota.Pelesir memang identik dengan bersantai dan bersenang-senang. Meski demikian, ada semacam peraturan tak tertulis dalam beretika selama sedang berwisata.Jangan sampai keberadaan Anda justru malah mengganggu teman lain dalam perjalanan, pun orang-orang yang ditemui di tempat yang Anda singgahi. Perhatikan beberapa hal di bawah ini untuk terhindar menjadi wisatawan menyebalkan.1. TerlambatDimanapun, tak ada yang suka berkawan dengan orang tak tepat waktu. Apalagi dalam perjalanan, orang semacam ini bisa mengacaukan jadwal selama perjalanan.Jika memang Anda memiliki sifat demikian, maka dianjurkan untuk memasangalarmseawal mungkin dari waktu janji untuk menghindari keterlambatan. Jangan sampai, nantinya Anda malah dijuluki "raja ngaret".2. Banyak BicaraKebiasaan mengobrol mungkin bisa menghidupkan suasana. Apalagi jika menemui orang dengan kesukaan yang sama. Bisa-bisa menghabiskan waktu sehari semalam untuk berbincang.Tetapi batasi juga kebiasaan mengobrol Anda. Jangan sampai malah pembicaraan tersebut mengganggu. Apalagi, jika suara Anda ketika berbincang terlalu bising sehingga mengganggu orang di sekitar. Ingat ungkapan "diam adalah emas"? Mungkin untuk tukang bicara, sesekali ambillah emas Anda dengan diam.3. EgoisJika Anda pelesir sendirian atausolo traveling, tak masalah jika Anda merasa egois. Apa pun yang terjadi selama di perjalanan Andalah tuannya. Anda yang mengambil keputusan.Namun jika Anda pergi beramai-ramai, jangan sekali-kali melakukan hal di atas. Kalau tidak ingin membuat pertengkaran dengan sesama teman pejalan. Pikirkanlah masak-masak keputusan bersama menyangkut perjalanan. Berikan ide, namun jangan memaksa dengan masukan yang Anda beri harus dituruti.4. BawaanSalah satu masalah pejalan adalah barang bawaan. Seringkali, satu orang pejalan membawa beberapa tas sekaligus, hingga menyulitkan dirinya sendiri. Disarankan untuk membawa barang secukupnya saat pelesir. Bawalah barang bawaan yang bisa Anda bawa sendiri tanpa membebani teman. (Fitri Prawitasari / kompas.com)