Intisari-Online.com -Para penyidik Malaysia dengan bantuan Biro Investigasi Federal (FBI) Amerika Serikat mencoba memulihkanfileyang dihapus dari perangkat simulator Boeing 777 di rumah pilot pesawat Malaysia Airlines yang hilang.Kepala Kepolisian Malaysia Khalid Abu mengatakan,fileberisi data simulasi memakai alat tersebut diketahui dihapus pada 3 Februari 2014. Peralatan simulator Boeing 777 ditemukan di rumah Kapten Zaharie Ahmad Shah, pilot dari penerbangan pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang sejak Sabtu (8/3).Meski demikian, Menteri Pertahanan Hishammuddin Hussein mengatakan pada konferensi pers, Rabu (19/3/2014), bahwa Zaharie tetap dianggap tidak bersalah sampai terbukti bersalah melakukan kesalahan. Dia pun mengatakan, keluarga Zaharie membantu proses penyidikan ini.(Baca juga: Dua Teori Gila Hilangnya Pesawat Malaysia Airlines)
Tidak ada konfirmasi apakah bagi penyidik penghapusanfiledari peralatan elektronik tersebut tak biasa terjadi. Mereka hanya mengatakan ingin memeriksafileuntuk setiap jalur penerbangan yang tak biasa yang diperkirakan dapat membantu menjelaskan lokasi pesawat saat ini.Pejabat Amerika Serikat yang berbicara dengan syarat anonimitas, mengatakan, FBI menyediakan data untuk dianalisis. Adapun Jaksa Agung Amerika Serikat Eric Holder menyatakan para penyelidik negaranya akan membantu dengan cara apa pun yang bisa dilakukan.Banyak spekulasiPemerintah Malaysia belum mengesampingkan beragam kemungkinan atas pesawat ini. Namun, salah satu temuan menyatakan pesawat diduga sengaja berganti arah dari rute penerbangan yang seharusnya, dan sengaja mematikan sistem komunikasi baik data maupun suara. Sejauh ini Malaysia dan para penyidik menyatakan belum tahu apa yang terjadi di dalam pesawat maupun latar belakangnya.Dua area penerbangan menjadi cakupan wilayah pencarian pesawat ini, melibatkan 26 negara. Regangan wilayah pencarian membentang dari Kazakhstan di Asia Tengah hingga kawasan selatan Samudra Hindia. Kemungkinan yang terus dikaji dari kejadian ini mulai dari pembajakan, sabotase, terorisme, hingga masalah kejiwaan para pilot atau seseorang di kabin pesawat.(Baca juga: Sinyal 'Black Box' Tinggal 20 Hari Lagi, Indonesia Diminta Intensif Cari Malaysia Airlines)
Dengan segala kemungkinan tersebut, penyidik telah meminta pemeriksaan mendalam atas latar belakang setiap orang yang ada di dalam kabin. Hishammuddin mengatakan sejauh ini semua negara telah memberikan data warga negaranya yang ada di pesawat itu, kecuali Ukraina dan Rusia. Tiga penumpang MH370 berasal dari dua negara tersebut. "Sejauh ini , tidak ada informasi penting ditemukan dari (latar belakang) penumpang."Zaharie (53) adalah pilot yang bergabung ke Malaysia Airlines pada 1981. Dia memiliki lebih dari 18.000 jam terbang. Beragam dugaan muncul terkait pilot ini, termasuk aktivitas maupun kecenderungan politiknya. Namun, orang-orang dari beragam kalangan yang mengenalnya menyebut Zaharie sebagai orang yang ramah, rendah hati, peduli, dan berdedikasi pada pekerjaannya.Sementara itu, keluarga para penumpang penerbangan yang hilang kembali menyatakan ketidakpuasan terhadap cara Pemerintah Malaysia menangani insiden ini. "Ini benar-benar terlalu lama, sudah 12 hari," kata Subaramaniam Gurusamy (60), salah satunya. Anak tunggal Gurusamy, Pushpanathan Subramaniam (34), ada di pesawat itu.Menteri Pertahanan Malaysia bantah Malaysia Airlines MH370 lewati MaladewaDari beragam kabar yang tumpang tindih dan tak terkonfirmasi, Malaysia kembali membantah dugaan pesawat Malaysia Airlines yang hilang terbang ke arah Maladewa. Menteri Pertahanan Malaysia mengatakan, otoritas militer Maladewa mengatakan kabar pesawat itu melintas di atas negaranya adalah tidak benar.(Baca juga:Dugaan Baru: Malaysia Airlines Pergi ke Maladewa)Perusahaan asuransi Jerman, Allianz, mengatakan, mereka sudah mulai melakukan pembayaran awal untuk pesawat yang hilang ini. Juru bicara perusahaan, Hugo Kidston, menolak menyebutkan nominal yang sudah dibayarkan, tetapi mengatakan semua pembayaran sesuai dengan kewajiban kontrak. (Kompas)