Intisari-Online.com – Mungkin hanya sedikit, tapi kromosom pria tetap ada.
Kromosom Y mungkin sedikit dari 46 kromosom dalam satu induk. Kromosom Y lebih berperan penting dalam menentukan apakah mamalia itu laki-laki, dibandingkan kromosom X. 200 – 300 juta tahun yang lalu peran kromosom Y bersama dengan sekitar 600 gen X. Kini, mereka hanya berbagi dengan 19. Beberapa ahli genetika mencatat pada tahun 2002, menunjukkan Y benar-benar lapuk. Katakanlah 10 juta tahun kemudian, kata mereka, dan kromosom Y pun akan punah.
Namun, menurut penelitian terbaru, kromosom Y telah stabil selama 25 juta tahun terakhir. Demikian menurut David Page, seorang ahli biologi di Massachusetts Institute of Technology dan penulis penelitian di Nature, seperti dilansir Scientific American. Page dan rekan-rekannya menemukan bahwa meskipun kromosom Y jauh sedikit sekali ditemukan pada spesies baru, pengurangan ini telah berhenti jutaan tahun yang lalu.
Yang paling stabil mungkin sekitar 12 gen yang tidak ada hubungannya dengan jenis kelamin dan bukannya bertanggung jawab untuk fungsi-fungsi seluler vital di jantung, paru-paru, dan jaringan lain. Inilah pemain kuat di ruang komando pusat sel, dan seleksi alam akan mendukung kelangsungan hidup mereka, jelas Page.
Namun, salah satu pendukung ide kromosom Y menyusut pun tidak yakin. Beberapa juta tahun terakhir mungkin hanya sedikit, kata Jennifer Graves, ahli genetika di Australian National University. Ia mencatat, setidaknya dua kelompok tikus tidak mempunyai kromosom Y sama sekali. Tetapi penelitian terbaru menunjukkan, bahwa kromosom Y, kromosom pria tetap ada hingga saat ini, meski jumlahnya hanya sedikit. (*)
(Baca juga: Pemeriksaan Genetik Hindari Kelahiran Cacat)