Jahe Memang Top

Agus Surono

Editor

Jahe Memang Top
Jahe Memang Top

Intisari-Online.com- Dari sekadar bumbu dapur, jahe kini menempati tempat terhormat dalam dunia kedokteran. Soalnya, tanaman ini banyak memberikan harapan dalam mengatasi berbagai penyakit, ringan maupun serius.

Dibandingkan dengan berbagai rempah lain yang jadi sahabat para ibu rumah tangga di dapur, jahe mungkin bisa jadi merupakan yang paling populer. Tumbuhan rumpun berbatang semu yang memiliki nama Latin panu ini berasal dari Asia, yang tersebar dari India sampai ke Cina. Begitu populernya tanaman di kedua negara ini sehingga ada dugaan India dan Cina merupakan dua negara yang pertama kali menggunakan jahe untuk berbagai keperluan, baik untuk bahan minuman, bumbu masak, ataupun obat.

Makanan seperti rendang, soto, ataupun semur tentu terasa kurang afdol tanpa tambahan sedikit jahe. Jahe muda bahkan sudah lama dijadikan asinan.

Bahwa banyak perusahaan mengeluarkan permen jahe sebagai salah satu unggulannya, juga tidak terlepas dari kepekaan mereka untuk memanfaatkan keistimewaan yang ada pada tanaman ini. Obat yang mengandung jahe antara lain adalah obat batuk.

Paling banyak digunakan

Saat berada di tempat dingin, tentu kenikmatan yang Anda pikirkan dapat dipastikan adalah bisa menikmati secangkir wedang ronde atau semangkuk sekoteng, yang salah satu campurannya tidak lain daripada jahe. Dengan mereguk minuman itu bisa dipastikan tubuh terasa segar dan hangat.

Tapi seiring dengan perjalanan waktu jahe sudah menyebar secara luas ke berbagai negara, seperti Australia, Sri Lanka, Mesir, Yunani, Jepang, Pakistan, termasuk Indonesia. Bahwa jahe memiliki nilai teurapetik bisa dilihat dengan semakin giatnya orang melakukan penelitian atas tanaman ini untuk mengatasi berbagai penyakit. Sementara nilai ekonomis jahe terbukti dengan keseriusan India membudidayakan jahe, sehingga berhasil menjadi penghasil 50% dari produk jahe dunia.

Dengan bentuk daun bulat panjang dan tidak lebar (berbentuk lanset), jahe biasanya ditanam di daerah subtropis dan tropis dataran rendah sampai dataran tinggi pada ketinggian 1.500 m di atas permukaan laut. Tanaman ini bisa dibilang sangat mudah tumbuh, sehingga tidak memerlukan perawatan khusus secara berlebihan.

Yang dimanfaatkan dari jahe adalah rimpangnya, yang memiliki berbagai kandungan, antara lain minyak asiri, damar, ineral sineol, fellandren, kamfer, dll. Akar jahe mengandung 6% bahan obat-obatan yang digunakan sebagai campuran obat-obatan atau sebagai obat resmi di 23 negara. Minyak jahe berwarna kuning dan kental. Di dalamnya banyak terkandung antara lain terpen, fellandren, dextokamfen. Karena berbagai kelebihannya itu, maka tak mengherankan jika daftar prioritas WHO menempatkan jahe sebagai tanaman obat yang paling banyak digunakan di dunia.

Mengobati rematik

Selain berkhasiat untuk merangsang nafsu makan dan pencernaan, jahe juga bermanfaat sebagai obat gosok untuk mengatasi penyakit encok, sakit kepala. Rasa dan aroma pedasnya dapat membantu menghangatkan tubuh dan mengeluarkan keringat. Sementara itu minyak asirinya berguna untuk menghilangkan nyeri, anti-inflamasi (peradangan), dan antibakteri. Di samping merupakan salah satu campuran dalam obat batuk, tanaman ini juga dimanfaatkan untuk mengobati luka luar dan dalam, melawan gatal. Mengatasi masuk angin, rematik, nyeri pinggang, antimual, dan karminatif (membantu pengeluaran gas dari perut) juga merupakan manfaat lain dari jahe. Sementara itu bagi ibu hamil, jahe bermanfaat untuk mengurangi morning sickness. Tumbukan jahe yang diberi sedikit eau de cologne diyakin bisa mengatasi nyeri pinggang dan punggung.

Jahe memang memiliki kemampuan untuk merangsang pelepasan hormon adrenalin, memperbesar pembuluh darah, sehingga aliran darah menjadi lancar. Dengan pemanfaatan jahe, selain tubuh menjadi lebih hangat, kerja jantung untuk memompa darah pun menjadi lebih ringan. Ujung-ujungnya, tekanan darah pun menurun.

Suatu penelitian di Cina melaporkan, penggunaan jahe berhasil mengurangi rasa sakit maupun pembengkakan tulang sendi pada 113 penderita rematik dan sakit punggung kronis yang memperoleh suntikan 5 - 10% ekstrak jahe. Sementara itu German Federal Health Agency berpendapat, jahe efektif untuk mengobati gangguan pencernaan dan pencegahan gejala motion sickness (mabuk kendaraan).

Dari tahun ke tahun penelitian pada jahe tidak pernah berhenti. Dari sekadar penyakit yang ringan, tumbuhan yang memiliki segudang khasiat ini kini sudah diteliti untuk mengatasi penyakit yang lebih serius. Bahkan Dr. Lars Lindmark, Med.Sc dari Denmark, sudah melakukan penelitian terhadap jahe sebagai alternatif untuk mengobati penyakit rematik.

Jika Anda selama ini hanya akrab dengan jahe sebatas salah satu bumbu dapur ataupun salah satu campuran untuk membuat kue yang memberikan aroma penyedap, mungkin dengan melihat berbagai manfaat jahe ini, kini sudah waktunya untuk bisa menggali berbagai keunggulan yang ada pada tanaman ini.

Melihat berbagai keunggulan yang dimilikinya jadi, tidak bisa disangsikan lagi bahwa jahe memang memiliki segudang manfaat, baik manfaat untuk kesehatan tubuh kita maupun manfaat ekonomis.

Berikut ini beberapa resep yang ntenggunakan jahe.

  • Masuk angin/sakit kepalaCuci seibu jari jahe tua, lalu memarkan. Rebus dengan 2 gelas air dan sedikit gula aren selama 15 menit. Minumlah saat masih hangat.

  • BatukBatuk/mengeluarkan gas dari perut/mabuk perjalanan. Memarkan seibu jari jahe, kemudian rebus dengan 2 gelas air sampai tinggal segelas. Minumlah sekaligus.

  • MualCuci dan memarkan seibu jari jahe, lalu seduh dengan segelas air. Beri sedikit asam jawa dan gula batu. Aduk sampai gula batu larut, saring, dan minumlah saat hangat sekaligus.

  • Rematik/nyeri pinggangCuci dua ibu jari jahe, lumatkan, dan beri sedikit eau de cologne. Gosokkan pada bagian yang nyeri.

  • TerkilirCuci dan parut jahe sebesar dua ibu jari, lalu beri sedikit garam. Tempelkan pada bagian yang terkilir. Lakukan 2x sehari.

  • PanuCuci dan lumatkan jahe sebesar dua ibu jari dan segenggam daun turi. Tempelkan pada bagian tubuh yang kena panu.

  • Gatal dan gigitan seranggaCuci bersih jahe, lalu lumatkan dan gosokkan ke bagian yang gatal.

  • Cacing gelangCuci 60 g jahe segar, lumatkan, dan beri segelas air. Lalu saring. Tambahkan sesendok makan madu, aduk. Ramuan ini cukup untuk diminum 3x sehari. (Tanaman Berkhasiat 2)