Intisari-Online.com – Kiwi (Actinidia deliciosa) sebenarnya berasal dari Cina dan disebut gosberi Cina. Setelah itu petani Selandia Baru mulai bertani buah ini secara komersial, hingga akhirnya mendapat nama kiwi, sama dengan burung yang tak bisa terbang di Selandia Baru. Buah eksotis ini juga diakui sebagai buah nasional Cina. Kulitnya berwarna hijau-kecokelatan dan buahnya berwarna hijau terang hingga kemasan dengan bijinya yang kecil, hitam, dan bisa dimakan.
Mereka yang menyukai salad buah biasanya menambahkan buah kiwi karena rasa eksotisnya. Dr. Marlyn Glenville, mantan Presiden Food and Health Forum, mengatakan bahwa kulit buah kiwi yang berambut mengandung antioksidan yang tinggi. Kulit buah kiwi mengandung antioksidan tiga kali lebih banyak daripada dagingnya.
Buah kiwi kaya akan serat, serta vitamin C yang melebihi jumlah vitamin C pada jeruk. Kiwi juga sumber potasium, serta vitamin A dan E. Manfaat kesehatan yang diperoleh dari buah kiwi, seperti berikut ini.
- Mencegah asma dan penyakit pernapasan lainnya. Sebuah penelitian di Italia yang melibatkan 18.000 anak berusia 6 – 7 tahun menemukan bahwa mereka yang mengonsumsi 5 – 7 porsi jeruk dan buah kiwi per minggu risiko terkena asma 44% lebih sedikit dibandingkan dengan anak yang makan buah kiwi kurang dari sekali seminggu. Waktu batuk berkurang sebesar 27%, sesak napas sebesar 32%, pilek 28%, asma parah sebesar 41%, dan batuk kronis berkurang sebesar 25%. Hal ini karena kandungan vitamin C yang tinggi pada buah kiwi.
- Melawan penyakit kardiovaskular. Makan buah kiwi setiap pagi memiliki efek yang sama dengan aspirin untuk kesehatan jantung (pembekuan darah yang berkurang), tetapi tanpa efek samping seperti peradangan dan perdarahan di saluran usus. Menurut sebuah penelitian yang dilakukan di Universitas Oslo, Norwegia, orang yang makan 2 – 3 buah kiwi per hari selama 28 hari berkurang agregasi trombosit respon mereka (potensial untuk pembekuan darah) sebesar 18% dan menurunkan trigliserida darah sebesar 15%. Hal ini mencegah simpanan dan plak di dinding arteri, sehingga menjaga terhadap terjadinya penyakit kardiovaskular.
- Antikanker. Kiwi mengandung berbagai flavonoid dan karotenoid yang bersifat antioksidan. Fitonutrien ini bertanggung jawab melindungi DNA dari oksigen yang terkait kerusakan. Dengan mencegah DNA tidak rusak, pertumbuhan kanker dihambat dan dicegah.
- Kesehatan pencernaan. Kiwi adalah sumber serat makanan yang baik. Serat makanan membantu menjaga kesehatan pencernaan dan baik untuk mengikat serta menghilangkan racun dari usus besar, yang sangat membantu mencegah kanker usus besar. Serat juga mencegah sembelit dan masalah pencernaan lainnya.
- Melindungi mata. Kiwi adalah sumber lutein dan zeaxanthin, bahan kimia alami yang ditemukan di mata manusia. Lutein membantu menyaring cahaya biru yang merusak, yang membantu mencegah usia degenerasi makula dan pengembangan glaukoma serta katarak. Zeaxanthin bekerja sama dengan lutein, berkontribusi terutama untuk kesehatan mata. Sebuah penelitian yang diterbitkan oleh Archives of Opthamology menunjukkan, makan 3 porsi atau lebih buah (termasuk kiwi) per hari dapat menurunkan risiko yang berkaitan dengan usia degenerai makula (ARMD), yang menjadi penyebab utama kehilangan penglihatan pada orang tua.
- Mengatur tekanan darah. Kiwi sangat kaya akan kalium yang berperan utama dalam sel-sel tubuh untuk menjaga cairan tubuh dan elektrolit seimbang. Ini akan membantu mengontrol denyut jantung dan tekanan darah dengan melawan efek sodium.
- Baik untuk kulit. Kiwi sebagai sumber vitamin E, antioksidan yang membantu melawan degenerasi kulit secara potensial dan secara ajaib bekerja untuk kesehatan kulit.
- Meningkatkan kekebalan. Karena tinggi vitamin C serta senyawa antioksidannya, kiwi terbukti dapat meningkatkan kekebalan tubuh.
- Melawan impotensi pria. Kandungan asam amino arginin, sebagai vasodilator terkenal yang telah digunakan untuk mengobati impotensi pada pria.
- Mendukung kelahiran sehat. Kandungan asam folat yang senilai dengan empat buah peach, penting bagi wanita sebelum dan selama kehamilan. Folat membantu mengembangkan sel darah untuk bayi dalam kandungan.
Selain daging buahnya, kulit dan biji kiwi juga mempunyai manfaat gizi yang signifikan. Minyak biji buah kiwi mengandung asam alfa-linoleat, asam lemak omega-3 dalam kadar tinggi. Asam lemak (asam lemak esensial) tidak dapat diproduksi dalam tubuh dan harus diperoleh melalui makanan. Penelitian telah menemukan, alfa-linoleat berhubungan dengan rendahnya risiko penyakit jantung. Kulit buah kiwi bisa dimakan dan mengandung serat makanan yang tinggi. Karena banyak vitamin disimpan langsung di bawah kulit, makan kiwi satu bagian utuh akan meningkatkan jumlah vitamin C yang dikonsumsi jika dibandingkan makan kiwi dengan dikupas.
Namun, kiwi mengandung sejumlah oksalat, yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan jika banyak terkonsentrasi di cairan tubuh. Untuk itu, mereka yang bermasalah dengan ginjal atau kantung empedu sebaiknya menghindari mengonsumsi buah kiwi. Begitu juga orang yang alergi pada getah, yang menghindari nanas atau pepaya, mungkin juga alergi terhadap buah kiwi.