Intisari-Online.com - Rasanya sudah tidak asing dengan anjuran untuk tidak mengonsumsi junk food seperti piza, hamburger, hotdog, ataupun kentang goreng. Selain tidak baik untuk kesehatan, junk food juga ternyata memiliki keterkaitan dengan munculnya perasaan depresi.
Berdasarkan penelitian yang dimuat dalam jurnal Public Health Nutrition, ditemukan bahwa mereka yang mengonsumsi junk food 51 persen menunjukkan tanda-tanda depresi. Semakin banyak junk food yang dikonsumsi seseorang, maka dia akan semakin depresi. Temuan ini cukup menjelaskan mengapa emotional eating muncul seperti “lingkaran setan.” Intensitasnya selalu bertambah dan, tentu saja, semakin sulit dihentikan.
Memang, untuk sesaat, junk food dapat membuat pikiran terasa lebih baik. Namun, untuk jangka panjang, justru semakin memperburuk kondisi pikiran. Depresi akan bertambah dan perasaan nyaman akan hilang. Solusi singkat, dan yang kerap dilakukan, adalah kembali mengonsumsi junk food.
Untungnya, masih ada beberapa solusi untuk menghindari dampak buruk dari junk food besera lingkaran setan dari emotional eating. Beberapa cara berikut layak untuk dicoba: