Intisari-Online.com - Penggunaan plastik berlebihan berisiko buruk bagi kesehatan dan lingkungan. Namun ada beberapa cara yang bisa kita lakukan agar aman menggunakan plastik. Terlebih manakala kita terpaksa menggunakannya untuk menyimpan makanan.
Berikut saran yang bisa dipraktikkan.
- Berhati-hati menyimpan makanan panas dan berminyak ke dalam wadah plastik. Molekul plastik lebih mudah terurai dan masuk ke makanan yang panas dan berminyak.
- Jangan memanaskan makanan dalam kemasan plastik menggunakan microwave, walaupun di kemasan tertera "microwave safe". Ini artinya plastik tersebut tidak akan meleleh. Tetapi ini tidak menjamin bahwa molekulnya tidak terurai ke dalam makanan.
- Jika kotak plastik sudah usang dan tergores-gores, sebaiknya jangan digunakan untuk menyimpan makanan. Jika sayang dibuang, gunakan untuk menyimpan benda lain, misalnya perkakas.
Beberapa jenis plastik juga dikategorikan aman bagi makanan. Produsen plastik pun biasanya sudah mencantumkan kode di bagian bawah produknya. Kode ini berupa angka yang dikelilingi tanda panah.
- 1 = polyethyelene terephthalate (PETE)
- 2 = high-density polyethylene (HDPE)
- 3 = vinyl, polyvinyl chloride (PVC)
- 4 = low-density polyethylene (LDPE)
- 5 = polypropylene (PP)
- 6 = polystyrene (PS)
- 7 = jenis lain, termasuk polikarbonat, akrilik, dan fiberglass
Dari berbagai jenis itu, plastik yang relatif aman untuk makanan adalah yang berkode 1, 2, 4, dan 5. Sebaliknya, hindari kemasan plastik yang berkode 3 dan 7. Jenis platik ini umumnya ditemukan sebagai bahan bangunan atau benda-benda lain yang tidak berhubungan dengan makanan.
Di samping itu, sebaiknya juga diubah. Misalnya, mengurangi membeli air dalam kemasan. Gunakan piring dan cangkir dari keramik atau gelas, sendok, dan garpu dari stainless steel, dibandingkan yang terbuat dari plastik. Selain lebih sehat, kebiasaan ini juga hemat plastik. (FWP/IDEA)