Dari skema ini, Ratu menerima pendapatan sebesar 58 juta dolar AS atau sekitar Rp 815 miliar pada tahun fiskal 2016-2017. Dan, pendapatan ini bebas dari pajak.
Pendapatan itu diproyeksikan naik hingga 103 juta dolar AS atau hampir Rp 1,5 triliun pada tahun fiskal terakhir untuk membiayai renovasi Istana Buckingham.
Sumber pendapatan lain adalah perkebunan pribadi Duchy of Lancaster yang sudah menjadi milik keluarga kerajaan sejak 1265.
Perkebunan itu menghasilkan 26 juta dolar AS atau Rp 365 miliar sepanjang tahun lalu.
Ratu menggunakan pendapatan dari perkebunan itu untuk membiayai pengeluaran resmi dan pribadi termasuk biaya yang dikeluarkan anggota keluarga dengan atas nama Ratu.
Ratu Elizabeth juga memiliki sejumlah aset pribadi seperti Kastil Balmoral di Skotlandia dan perkebunan Sandringham di wilayah timur Inggris.
Baca juga: Tidak Hanya Gigi Berlubang, ini 5 Tanda Anda Telah Mengonsumsi Gula Secara 'Brutal'
Kedua properti itu merupakan warisan sang ayah dan gigunakan sebagai tempat berlibur keluarga.
Aset lain milik Ratu termasukmahkota kerajaan dan berbagai koleksi karya seni, kini menjadi milik lembaga Royal Collection Trust.
Sementara suami Ratu, Pangeran Philip atau Duke of Edinburgh, juga menerima gaji tahunan sebesar 488.000 dolar AS atau hampir Rp7 miliar.
Tahun lalu, Pangeran Philips pensiun dari tugas-tugas publiknya setelah enam dekade.
Pangeran Charles dan keluarganya
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR