Intisari-Online.com – Dr. Ari F. Syam, Sp.PD, seorang pengamat Kesehatan dari FKUI menuliskan pesan kencing sebelum dan sesudah berhubungan seks di laman kompas.com. Mengapa perlu kencing sebelum dan sesudah berhubungan seks? Mari kita lihat alasan yang dikemukakannya.
(Lebih Khawatirkan Anak Tidak Sarapan Dibanding Anak Terlambat Datang ke Sekolah!)
Pesan ini bukan sekadar pesan, tetapi pesan penting terutama bagi para wanita yang baru pertama kali atau sudah lama tidak berhubungan seksual.
Cuaca yang hujan terus-menerus, dingin, sangat mendukung bagi pasangan suami-isteri untuk bertahan di rumah dan hanya bermalas-malasan. Apalagi bagi para pengantin baru atau pasangan yang kebetulan sedang mengambil cuti.
Mengapa perlu kencing atau buang air kecil (BAK) sebelum dan sesudah berhubungan seks? Ini penting untuk mencegah infeksi saluran kencing (ISK). Pada para pengantin baru, ISK sering kali terjadi berupa infeksi kandungkencing (sistitis). Istilah yang sering digunakan, honeymoonsistitis, karena berhubungan dengan pengantin baru.
(Teman Terbaik Kita Adalah Urin, Ini Fakta Menarik Tentang Air Kencing )
Sistitis bisa terjadi pada wanita yang baru menikah atau wanita pengantin baru. Penyakit ini juga bisa dialami oleh para wanita yang baru kedatangan suami yang baru pulang kerja ke luar kota atau luar negeri. Penyakit ini terjadi karena kontak seksual yang sering setelah sekian lama tidak berhubungan atau belum pernah berhubungan seks.
Pasien dengan penyakit ini biasanya mengeluh nyeri anyang-anyangan, kencing terasa sakit, dan panas. Bahkan bisa terjadi urinnya berwarna merah. Jika infeksi berlanjut, pasien pun bisa merasakan demam. Bila demam, berarti penyakitnya berlanjut.
Oleh karena itu, jika para wanita mengeluh sakit saat kencing atau terasa anyang-anyangan, bisa diduga sedang mengalami sistitis. Penyakit ini jangan dianggap remeh, jika tidak ditangani dengan baik sistitis bisa berlanjut ke ginjal menjadi infeksi ginjal akut.
Selain merasakan nyeri saat kencing, juga merasakan nyeri jika dilakukan penekanan pada perut tengah bawah atau di daerah pubis. Pada pemeriksaan urin bisa ditemukan adanya sel darah putih atau sel darah merah yang jumlahnya berlebih.
Jika sakitnya berat, bisa ditemukan peningkatan kadar sel darah putih (lekosit) di dalam darah. Sebaiknya penderita segera memeriksakan diri ke dokter. Dokte akan memberikan antibiotika dan penghilang sakit untuk saluran kencing pada penderita.
Bisakah dicegah? Tentu saja, yaitu dengan mengusahakan kencing sebelum dan sesudah berhubungan seks.
Mungkin sedikit merepotkan, tetapi ini adalah upaya terbaik agar terhindar dari sistitis atau infeksi kandung kencing. Jangan lupa minum air putih 8 – 10 gelas setiap hari dan selalu menjaga kebersihan alat kelamin setiap waktu. Dan sebaiknya tunda dulu untuk berhubungan seks apabila mengalami keluhan tersebut.