Intisari-Online.com – Mungkinkah seorang wanita memiliki dua vagina dan dua rahim? Uterus didelphys, juga dikenal sebagai rahim ganda, adalah kondisi di mana seorang wanita dilahirkan dengan dua rahim, untuk memisahkan dua serviks dan kadang-kadang dua vagina, meskipun hal ini tidak selalu terjadi.
Ini terjadi karena dalam janin perempuan, rahim mulai keluar sebagai dua tabung kecil. Ketika janin berkembang, tabung ini biasanya bergabung untuk membuat satu menjadi lebih besar dan berongga, yang disebut rahim.
Nah, kadang-kadang tabung ini tidak bergabung sepenuhnya dan masing-masing berkembang menajdi organ berongga terpisah, sehingga wanita tersebut lahir dengan dua rahim.
Keadaan ini sering hanya terlihat setelah pubertas dan didiagnosis dengan pemeriksaan fisik atau scan ultrasound.
Dr. Leila Hannya, seorang ginekolog konsultan dan dokter kandungan di BMI The Sloane Hospital, Inggris, mengatakan bahwa seorang wanita bisa saja selama bertahun-tahun tanpa menyadari bahwa mereka memiliki rahim tambahan.
Ia mengatakan kepada MailOnline, “Kadang-kadang ditemukan dalam pemeriksaan fisik, atau ketika mereka melakukan pap-smear. Jika seorang wanita hamil, dan mereka memiliki scan awal, itu dapat diambil kemudian. Tapi jika mereka tidak pernah melakukan tes apa pun, maka itu tidak terlihat, dan mereka bisa saja selama bertahun-tahun tidak mengetahuinya.”
Dalam hal anatomi fisik, dua rahim sering terlihat sedikit lebih kecil daripada rata-rata rahim, meskipun bisa saja mereka membesar sebagai rahim yang normal. Ini juga memungkinkan untuk hamil dua kali pada waktu yang sama, dengan bayi di setiap rahimnya.
“Meskipun wanita biasanya menghasilkan hanya satu telur per bulan, kadang-kadang mereka pun bisa menghasilkan dua telur,” jelas Hanna. “Jika mereka melakukan hubungan seks pada waktu yang tepat, mereka bisa memiliki kehamilan di setiap rahim, yaitu kembar non-identik. Hal yang langka, tetapi bisa saja terjadi.”
Beberapa wanita juga lahir dengan dua vagina, yang dapat mengakibatkan komplikasi dengan seks dan selama menstruasi.
Dr. Hanna mengatakan, “Beberapa memiliki septum di vagina. Jika mereka memiliki dua vagina, itu artinya mereka perlu memakai dua tampon. Jika hanya punya satu vagina itu tidak mempengaruhi hubungan sek. Tapi jika mereka memiliki dua vagina maka akan ada beberapa kesulitan dengan seks.”
Dan untuk memeriksakan bahwa mereka benar-benar sehat, tes pap-smear harus dilakukan di kedua serviksnya. Hannya pun menegaskan bahwa memiliki dua rahim bisa menyebabkan komplikasi selama kehamilan.
“Mereka lebih cenderung memiliki posisi bayi yang melintang dan akhirnya memerlukan operasi caesar. Wanita yang demikian pun lebih cenderung mengalami keguguran.”
Tambahnya, “Dan mereka yang memiliki rahim kecil, lebih mungkin untuk melahirkan bayi prematur.”
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR