Intisari-Online.com – Peneliti kesehatan seksual Jerman, Jan Vinzenz Krause, merancang model kondom semprot pada tahun 2008. Tetapi tidak berhasil karena sebagian konsumen mengeluh mereka harus menunggu kondom kering, demikian publikasi Inverse. Mungkinkah kondom semprot teralisasi?
Tujuh tahun setelah upaya Krause, Michele Chu, yang bersekolah di Pratt Munson-Williams-Proctor Arts Institute, mengubah hal-hal di dunia kondom dengan desain kondom semprot yang kabarnya fungsinya mirip dengan perban semprot.
Chu berharap bisa membawa prototipe ini suatu hari ke pasar sebagai bagian dari “paket kekasih”, yang meliputi kondom tradisional serta remote yang akan mengontrol efek kondom, rasa, dan melepaskan bra, demikian publikasi dari The Huffington Post.
“Saya pikir pasa kondom perlu disegarkan kembali,” kata Chu. “Kondom terlihat seperti bagian kecil dalam paket bumbu ramen. Yang bisa saja tidak dipakai.”
Sementara Chu ingin mendapatkan lebih inovatif dalam desain kondom, Krause dilaporkan bahwa ia memikirkan kondom semprot karena masalah kesehatan masyarakat. Menggunakan penis sebagai cetakan untuk kondom dikabarkan cocok untuk semua ukuran karena kurangnya fleksibilitas untuk kondom tradisional.
“Kondom ini cocok 100 persen sempurna, sehingga keselamatan jauh lebih tinggi daripada kondom standar, dan itu terasa lebih alami,” kata Krause waktu tahun 2008.
Prototipe Krause dikabarkan menggunakan tabung plastik yang disemprotkan lateks ke penis dari semua sisi. Konsep Chu dilaporkan menunjukkan kondom berkembang dari semprotan aerosol bisa, mungkin menghilangkan dua sampai tiga menit yang dibutuhkan pada kondom semprot Krause untuk kering.
Krause dikabarkan telah mengesampingkan ide kondom semprotnya seperti sekarang ini ia menjual kondom dengan ukuran yang berbeda secara online.
Belum ada kabar apakah Chu benar-benar akan membuat kondom semprot tersebut dan menjualnya ke pasar. Bila ya, mungkin gak sih? (dailyoffbeat)
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR