Intisari-Online.com – Anorgasmia, atau ketidakmampuan untuk mencapai orgasme, adalah suatu kondisi yang rumit. Bagi beberapa wanita, ukuran dan lokasi klitoris mereka mungkin mempengaruhi orgasme, yang menjadi masalah mereka.
Banyak wanita mencapai orgasme melalui stimulasi klitoris, yaitu area alat kelamin yang sering kali digambarkan seperti ujung penis pada pria. Klitoris berisikan lebih dari 7.000 ujung saraf dan bisa menjadi sumber kenikmatan seksual yang intens.
Namun, hanya sebagian kecil dari klitoris, sebuah daerah yang disebut kelenjar, dapat dilihat atau disentuh. Sisa dari organ ini terselip di dalam tubuh dan meluas ke lubang vagina.
Ilmuwan Amerika yang menerbitkan penelitian mereka tentang klitoris di The Journal of Sexual Medicine, menemukan bahwa ukuran dan lokasi klitoris bisa membuat lebih sulit bagi wanita untuk mencapai orgasme. Mereka melakukan survei dengan kelompok tiga puluh wanita. Sepuluh dari wanita anorgasmik, sisanya tidak kesulitan dengan orgasme.
Setiap wanita menjalani MRI tes panggul. Melihat hasilnya, para peneliti menemukan bahwa kelenjar klitoris yang lebih kecil pada wanita anorgasmik jika dibandingkan dengan wanita yang bisa orgasme. Jadi, wanita anorgasmik memiliki lebih banyak ruang antara klitoris dan vagina. Mengingat hasil ini, mungkin wanita anorgasmik perlu mencoba posisi seksual yang berbeda untuk mencapai orgasme.
Namun, anorgasmia tidak sepenuhnya dijelaskan oleh anatomi. Sejumlah faktor dapat mengganggu orgasme, seperti pelecehan seksual masa lalu, depresi, kecemasan, dan penyakti seperti diabetes dan multiple sclerosis. Wanita yang tidak memiliki banyak pengalaman seksual atau mereka yang merasa bersalah tentang menikmati seks juga mungkin memiliki masalah dengan orgasme.
Pada kasus ini, wanita perlu melakukan terapi untuk kondisi terkait. Misalnya, seorang wanita penderita diabetes perlu mengambil langkah-langkah untuk menjaga agar gula darahnya terkendali. Konseling mungkin disarankan untuk wanita korban pelecehan seksual atau wanita dengan depresi atau kecemasan.
Terapi seks adalah pilihan lain. Beberapa wanita menghadiri sesi terapi seks dengan pasangan mereka dan belajar keterampilan komunikasi yang lebih baik sehingga mereka bisa menjelaskan apa yang dibutuhkan agar merasa puas secara seksual. (sexhealthmatters.org)