Intisari-Online.com -Cara berkomunikasi atau menyampaikan sesuatu secara lisan dapat menunjukkan jalan pikiran seseorang. Umumnya, orang tidak mampu mengungkapkan apa yang ingin dibicarakannya secara rapi dan sistematis bila pikirannya sendiri dalam keadaan kacau.Namun, tak sedikit orang yang selamanya tidak mampu menceritakan sesuatu secara baik dan rapi, yang menunjukkan bahwa ia tidak bisa atau terbiasa berpikir secara sistematis. Hal ini terjadi pula pada anak-anak.Sering terdapat seorang anak yang pikirannya penuh dengan apa yang ingin ia ceritakan pada ibu atau ayahnya, tapi ia kebingungan harus mulai dari mana. Akibatnya, apa yang ia sampaikan menjadi kacau dan meloncat-loncat, sehingga orang tuanya tidak dapat memahami maksudnya.Untuk mencegah hal ini, kiranya perlu adanya suatu cara untuk sejak dini melatih anak berpikir secara runtut dan berbicara (atau menyampaikan sesuatu secara lisan) secara rapi sehingga mudah dimengerti. Hal ini penting bagi anak untuk bergaul dan berkomunikasi dalam lingkungannya kelak, dan juga untuk mendapatkan kepercayaan diri.Salah satu cara yang dapat dilakukan seorang ibu untuk itu ialah dengan mendongeng, menceritakan kisah-kisah menarik yang sesuai dengan dunia anak-anak. Dengan menyimak dongeng yang disampaikan ibunya, secara tidak langsung anak belajar menyadari dan memahami bahwa sesuatu yang disampaikan secara lisan dengan berurutan akan lebih menarik dan mudah diikuti.Hal ini dapat dimengerti karena umumnya dongeng atau cerita dibangun berdasarkan urutan peristiwa dan waktu. Manfaat lain dari mendongeng adalah melatih anak menggunakan kosakata dalam rangkaian kalimat yang logis dan teratur.Lalu kapan mendongeng untuk anak bisa dimulai? Menurut Dr. Alfreda Briede, Arts., intelektualitas bayi pada umur 10 bulan sudah berkembang dan memungkinkan bayi meniru ucapan-ucapan sederhana ibunya.Umur sekitar 5 atau 6 tahun merupakan masa "kematangan sekolah", yang berarti anak sudah menginginkan pengalaman belajar yang lebih luas, lebih dari sekadar belajar mengucapkan kata-kata. Pada masa itulah ibu bisa mulai mendongeng.Perhitungan umur ini memang relatif, mengingat perkembangan kemampuan berpikir tiap anak berbeda satu sama lain. Petunjuk lain yang bisa dipakai untuk menentukan saat mulai mendongeng ini, mungkin ketika anak mulai bisa mengajukan pertanyaan-pertanyaan pada ibunya. Bukankah bertanya dapat mengindikasikan bahwa seseorang mulai memahami sesuatu?(Bersambung)--Tulisan ini dimuat di Buku Kumpulan Artikel Psikologi Anak oleh PT Intisari Mediatama, Cetakan I, April 1999.Judul Asli tulisan ini adalah "Nak, Itu Namanya Monyet".