Menjaga Perkawinan Tetap Aman (1): Harus Siap Buka-bukaan

Moh Habib Asyhad

Penulis

Menjaga Perkawinan Tetap Aman (1): Harus Siap Buka-bukaan
Menjaga Perkawinan Tetap Aman (1): Harus Siap Buka-bukaan

Intisari-Online.com -Ada dua hal yang patut diperhatikan begitu dua orang berlain jenis kelamin masuk ke gerbang perkawinan: Uang dan Seks. Dua hal yang dulunya bersifat pribadi kini harus dibuka kepada pasangan.Acara buka-bukaan ini jika tidak berjalan mulus akan berpengaruh terhadap laju kapal perkawinan yang sedang mereka kemudikan.

Perkawinan melibatkan dua sejoli dengan latar belakang kehidupan dan perkembagan jiwa yang berbeda. Tak soal banyak atau sedikitnya perbedaan, yang jelas masa penyesuaian setelah mereka menikah bisa menimbulkan konflik.Tak jarang konflik yang tak terselesaikan oleh mereka akhirnya mengakhiri perka-winan itu sendiri. Konflik yang sejatinya simpel, lama-kelamaan akan meledak saat sudah terakumulasi dan mencapai titik didihnya yang paling tinggi.

Masa tujuh tahun pertama menjadi masa penyesuaian awal. Kesuksesan melewati masa ini akan menjadi pondasi kokoh dalam mengarungi bahtera perkawinan.Dua hal krusial yang perlu diwaspadai yaitu soal keuangan dan relasi seksual. Masa itu sejatinya bukan patokan utama, karena tentu masih ada perkara lain yang perlu diperhatikan, semisal tatanan sosial yang berlaku. Mengapa dua soal itu perlu dikedepankan? Begitu akad nikah lewat, kedua sejoli secara sakral dinyatakan sebagai satu keutuhan dalam kebersamaan keluarga baru. Dengan begitu perkara yang dulu merupakan privasi masing-masing pasangan kini menjadi persoalan bersama.

Kondisi ini membawa kedua pasangan dalam masa transisi yang penuh gejolak. Untuk itu kedua pasangan harus pandai-pandai menyiasati. Tujuannya jelas, tetap menjaga mahligai rumah tangga tidak lekas oleng di tahun-tahun yang dianggap rawan.

Artikel ini pernah ditulis oleh Sawitri Supardi Sadarjoen, Guru Besar pada bidang psikologi klinis, Fak. Psikologi Unpad, Bandung, dalam Intisari Edisi Healthy Sexual Life 3, tahun 2007, dengan judul asli "7 Tahun Usia Rawan Perkawinan".