9 Kesamaan Proses Menjalin Hubungan dengan Berlari

Ade Sulaeman

Editor

9 Kesamaan Proses Menjalin Hubungan dengan Berlari
9 Kesamaan Proses Menjalin Hubungan dengan Berlari

Intisari-Online.com - Layaknya berlari, banyak usaha yang perlu dilakukan untuk mencapai garis finish. Begitu pun dalam menjalin hubungan. Berikut 9 kesamaan antara hubungan cinta dengan berlari. Mungkin kita bisa memetik pelajaran dari sana.

Selalu Tak Terduga. Saat berlari, bisa dibilang kita tak pernah tahu halangan apa yang menghadang di depan, bisa jalanan mulus, atau bisa jadi jalanan basah dan licin yang bisa membuat kita terpleset dan jatuh. Sama halnya saat kita sedang jatuh cinta. Banyak hal tak terduga yang bisa terjadi, tanpa bisa kita prediksi sebelumnya.

Pakaian Harus Nyaman. Berbeda dengan olahraga renang, saat lari, penting untuk memikirkan semua hal yang akan kita kenakan. Begitu pun saat kita berencana pergi kencan, semua hal yang berkaitan dengan penampilan, sebaiknya dipikirkan dengan matang agar tidak terjadi salah kostum. Ada baiknya sebelum kencan cari tahu tujuan kencan Anda. Bila si dia merahasiakannya, pilih dress cantik berpotongan simple atau little black dress yang tak pernah salah.

Langkah Pertama. Anda pasti pernah merasa sangat malas melangkahkan kaki ke gym atau gelanggang olahraga untuk berlari. Begitu pun dengan urusan cinta. Terkadang kita merasa sangat malas menjalin hubungan baru. Biasanya yang jadi alasan, karena hubungan baru membutuhkan usaha lebih untuk saling mengenal dan malas melewati berbagai proses pendekatan. Bukan tak mungkin kita bisa langsung cocok dengan si pria baru itu. Kalau pun tidak, si dia bisa menambah daftar teman atau networking kita kan?

Enggak Pede. Seringkali kita mundur sebelum mencoba. Begitu pun dalam menjalin hubungan, kita terlalu banyak berpikir, menghitung kekurangan-kekurangan sehingga tidak merasa percaya diri. Kurang cantik? Tapi kan Anda punya senyum yang manis dan menarik. Kurang tinggi? Selama masih ada high heels, persoalan Anda kelar. Jadi, pria mana sih yang tidak akan tertarik pada Anda? Ketika Anda membuka diri, semua hal baik akan menghampiri.

Banyak Saran. Sama halnya dengan lari, semua orang juga seakan punya banyak sekali saran dan nasihat tentang cinta. Jangan terlalu sibuk bekerja, luangkan waktu untuk menjalin hubungan yang serius, bla..bla..bla... Meskipun tak terdengar penting dan sedang tak membutuhkan nasihat cinta, jika direnungkan, saran dan nasihat-nasihat tersebut ada benarnya dan bermanfaat lho. Mungkin nasihat itu tidak Anda butuhkan hari ini, tapi suatu saat nanti nasihat dari orang-orang tercinta pasti akan berguna.

Selalu Ingin Menyerah. Ketika merasa lelah saat berlari, kita cenderung ingin berhenti meski belum sampai garis finish. Begitu pun saat menjalani sebuah hubungan. Setiap pertengkaran dan konflik yang terjadi antara kita dan si dia, seringkali membuat kita berpikit untuk memutuskan hubungan. Alih-alih mundur dan menyerah di tengah jalan, berani menghadapi persoalan untuk kemudian menyelesaikannya secara baik adalah satu-satunya cara untuk membuat hubungan berjalan dengan baik lagi.

Komitmen. Semua orang memang bisa berlari. Tapi hanya orang-orang yang memiliki komitmen kuat yang mampu menyelesaikannya sampai di garis finish. Begitu pun dengan cinta. Banyak orang dengan mudahnya jatuh cinta. Namun, hanya mereka yang berani berkomitmen untuk menjalin hubungan, yang mampu mempertahankannya sampai tujuan. Tak peduli setelah melewati berbagai hal yang menyenangkan dan menyedihkan, kita akan tetap berada dalam hubungan tersebut bersama orang yang kita cintai.

Run on the road. Ketika berlari maka sebaiknya berlarilah langsung di jalan. Biarkan kaki menapak tanah dengan pasti, serta merasakan embusan udara segar. Sama halnya dengan menjalin sebuah hubungan. Pilihlah seseorang yang nyata, bisa Anda genggam tangannya, bisa dipeluk, dan merasa dag dig dug saat menatap matanya. Jika perkenalan dilakukan melalui online, segeralah bertemu muka untuk memastikan perasaan Anda dan si dia. Jika ia menolak, ada baiknya tak melanjutkan hubungan dengannya.

Semua Perlu Proses. Dibutuhkan latihan rutin dan persiapan lainnya dalam jangka waktu tertentu sebelum mengikuti lomba lari. Tak hanya disiplin, bahkan pengorbanan. Misalnya mengorbankan akhir pekan untuk latihan lari ketimbang menghabiskannya dengan jalan-jalan keliling mall. Cinta pun begitu. Pejalanan cinta membutuhkan proses dan kesabaran. Butuh waktu untuk saling mengenal, saling belajar dan menyesuaikan diri untuk membangun hubungan cinta yang langgeng. Ingat, tidak ada yang instan, bahkan mie instan saja butuh proses dimasak atau direbus. Hehehe.

(Bestari Kumala Dewi/Equita Maulidya/chicmagz.com)