Intisari-Online.com - Jangan risau saat anak Anda makan berantakan. Sebuah penelitian menunjukan makan belepotan pertanda anak pintar.
Pada saat itu, ternyata anak sedang mengeksplorasi setiap benda yang ada di sekitarnya.
Ia belajar mengenal benda padat dan nonpadat (makanan, air minum) melalui makanan, juga melalui peralatan makan (cangkir, piring, sendok) yang ada di hadapannya dengan cara menyentuh, merasakan, dan “memainkannya”.
Studi baru yang diterbitkan jurnal Developmental Science mengatakan, itu bisa menjadi cara yang ideal bagi anak untuk mengenal tekstur obyek (basah, lengket, cair, padat), warna, bau, dan sifat benda saat dilemparkan atau tumpah di hadapan mereka.
Larissa Samuelson, seorang profesor psikologi di University of Iowa, telah melakukan penelitian tentang bagaimana anak-anak belajar mengidentifikasi objek dengan kata-kata dan merupakan penulis utama studi tersebut.
Dalam kurun waktu 16 bulan ia memberikan jenis makanan padat yang berbeda (seperti puding, saus apel, dan sup) untuk mengeksplorasi cara anak memanipulasi zat dan belajar mengasosiasikan kata-kata tertentu pada tiap-tiap makanan tersebut.
Para peneliti menyimpulkan, semakin sering anak akrab dengan makanan tertentu, semakin baik mereka mengidentifikasi makanan itu dengan benar.
Penelitian ini juga mendorong para ibu agar membiarkan anak-anak tetap “berantakan” (messy). Ya, mungkin itu bakal melelahkan bagi Si Ibu, tapi berdampak menguntungkan dari segi bahasa pada anak di masa depannya.
“Saat anak melemparkan makanan atau alat makannya dari atas kursi makannya, memang menyebalkan. Alih-alih mengomelinya, lebih baik biarkan saja. Hanya dengan cara itulah mereka bisa belajar sesuatu,” kata Samuelson.
(Ester/tabloidnova.com)