Intisari-Online.com - Di dalam buku berjudul Sembuhkan Aku dari Selingkuh!, Alfonso de Ponco mengatakan, perselingkuhan tidak terjadi begitu saja. Ada jalinan proses selingkuh. Menurut Alfonso, secara kronologis, seseorang akan mengalami siklus perselingkuhan dalam tiga fase, yakni praselingkuh, selingkuh, dan pascaselingkuh. Berikut ini tahap-tahap yang terjadi pada fase selingkuh dan fase pasca-selingkuh:
- Fase selingkuh
Pada fase selingkuh, seseorang tidak lagi menggunakan penalaran yang obyektif untuk menyikapi bahwa selingkuh merupakan satu tindakan yang tidak etis, merusak, menyakiti, dan merenggut korban. Dahsyatnya getar hati terhadap pasangan selingkuh lebih mendominasi alam pemikiran pelaku.
(Baca juga: 6 Tips Melawan Rasa Tak Nyaman)
Proses selingkuh pada fase ini, ada dua kemungkinan yang terjadi. Pertama, seseorang merasa khawatir andaikata perselingkuhan diketahui oleh pasangan hidupnya atau oleh pasangan hidup selingkuhannya. Gabungan antara rasa khawatir, desah hati nurani, dan kesadaran spiritual bisa membawa pelaku selingkuh untuk bertobat.
Kedua, ketika getar rasa disertai pembenaran diri lebih dominan melekat dalam diri pelaku selingkuh, tidak ada lagi kekhawatiran terendus atau bahkan terbongkar. Dalam keadaan ini, pelaku selingkuh justru rela mengorbankan bahtera rumah tangga demi hasrat hati dan getar rasa.
- Fase pasca-selingkuh
Pada fase ini, pelaku biasanya ada dalam posisi penuh tekanan, banyak penyesalan, dan merasa tidak memiliki sesuatu yang berharga untuk melangsungkan kehidupan. Ada dua kemungkinan yang terjadi pada fase ini, yaitu dia diterima kembali pada rumah tangga, atau justru terjadi penolakan dari pasangan hidup dan anak-anak.
(Baca juga: Pencegahan Depresi pada Anak Harus Dimulai dari Rumah)
Nah, itu proses selingkuh dalam fase selingkuh dan pasca-selingkuh. Dalam fase pasca-selingkuh, menurut Alfonso, dibutuhkan pendampingan yang intensif dan benar untuk bisa membangkitkan gairah dan semangat hidup mantan pelaku selingkuh agar bisa segera melupakan yang di belakang dan menatap ke depan untuk melanjutkan kehidupan. Esensinya, gemerlap selingkuh di masa lalu harus dikubur habis, dan tiba saatnya untuk merenda kehidupan yang benar dan bermartabat.
-selesai-