Intisari-Online.com – Jika kemarahan tidak ditangani dengan cara yang positif, mungkin bisa mempengaruhi hubungan, karir, dan yang lebih penting, kesehatan. Berikut ini, healthmeup, memberikan daftar delapan trik mengontrol kemarahan.
Berpikir dua kali sebelum bicara. Ketika marah, mudah untuk mengatakan hal-hal yang menyakitkan, yang nantinya akan menyesal. Oleh karena itu, luangkan waktu sejenak untuk memikirkan bagaimana perasaan Anda sebelum mengatakan sesuatu kepada seseorang. Biarkan orang yang berbicara dengan Anda pun melakukan hal yang sama.
Cobalah pernapasan dalam dan hitung. Napas dalam dan lambat membantu menyebar ketegangan. Caranya adalah dengan bernapas dalam-dalam dari perut untuk mengisi paru-paru dengan udara segar. Perlahan-lahan hitung sampai sepuluh. Sementara Anda fokus pada penghitungan, biarkan pikiran rasional Anda berdamai dengan perasaan Anda. Jika Anda tidak merasa tenang pada saat menghitung sampai sepuluh, mulailah lagi.
Berhenti menyalahkan. Gunakan pernyataan ‘saya’ bukan hanya mengkritik atau berulang kali menyalahkan seseorang. Tetaplah hormat meski sedang mengekspresikan kemarahan. Contohnya, katakan, “Saya merasa marah karena kebutuhan saya tidak dianggap,” bukan “Kamu tidak pernah mempertimbangkan kebutuhan saya!”. Cobalah untuk belajar memaafkan orang lain karena ini akan membantu Anda menyingkirkan perasaan negatif.
Humor selalu membantu. Gunakan humor untuk meredakan ketegangan. Cobalah memiliki argumen main-main atau olok-olok dengan seseorang, bukannya mengatakan hal-hal menyakitkan dalam bertengkar. Hindari sarkasme karena situasi bisa lebih buruk dan Anda sangat bisa melukai perasaan seseorang.
Cobalah berolahraga. Aktivitas fisik membantu melepaskan stres dalam diri sendiri. Jika merasa kemarahan Anda di luar kendali, cobalah untuk jalan cepat atau lari, sehingga Anda menghadapi situasi dengan cara yang rasional.
Setelah tenang, ungkapkan perasaan Anda. Ketika bisa berpikir rasional, ungkapkan rasa frustasi Anda dengan cara hormal dan non-kontrontatif. Bicarakan tentang kebutuhan dan keprihatinan tanpa mengatakan hal-hal yang menyakitkan.
Peregangan atau pijat. Cobalah memijat bahu jika merasa tegang atau kaku. Anda pun bisa memijat leher dan kulit kepala untuk menghilangkan stres.
Mencari terapi profesional. Jika Anda tidak bisa mengelola emosi, meski sudah mencoba, rasanya Anda perlu bantuan profesional. Pertimbangkan juga untuk bergabung dengan kelompok manajemen kemarahan, atau berkonsultasi dengan psikoterapi.
Nah, itu tadi beberapa delapan trikmengontrol kemarahan. Agar jangan sampai Anda kehilangan pertemanan, karir, bahkan merugikan kesehatan Anda sendiri.
KOMENTAR