Intisari-Online.com - Sebuah penelitian terbaru menemukan bahwa bayi yang lahir prematur atau kekurang berat badan cenderung menjadi introver, neurotik dan takut mengambil risiko saat dewasa.
Para peneliti berpendapat, temuan ini dapat membantu menjelaskan mengapa orang dewasa yang terlahir prematur lebih mungkin untuk memiliki hubungan dan karier yang bermasalah. Namun, studi ini tidak membuktikan hubungan sebab-akibat.
Bayi yang lahir kurang dari 32 minggu kehamilan dianggap sangat prematur dalam penelitian ini, sedangkan mereka yang lahir dengan berat sekitar 3,3 pounds (sekitar 1,5 kg) dianggap kekurangan berat badan.
Para peneliti yang dipimpin oleh Dieter Wolke, profesor di departemen psikologi di University of Warwick di Inggris, menganalisa dan membandingkan ciri-ciri kepribadian dari ratusan orang berusia 26 tahun, pria dan wanita di Bavaria, Jerman. Dua ratus diantara orang-orang tersebut lahir sangat prematur dan / atau dengan berat badan yang kurang, sementara 197 lahir di dengan waktu di kandungan yang lebih lama dan dalam kisaran berat badan normal.
Dibandingkan pada kelompok kontrol, peserta yang lahir prematur sangat dan / atau kekurangan berat badan memiliki tingkat yang jauh lebih tinggi pada perilaku autis, introversi, neurotisisme (ketegangan dan kecemasan) dan ketidakramahan, dan tingkat yang lebih rendah dari dalam mencoba pengalaman baru.
Orang dalam kelompok ini dianggap memiliki "kepribadian yang menarik diri secara sosial." Itu berarti, menurut Wolke dan rekan-rekannya, mereka kurang bersosialisasi, kurang komunikatif, mudah cemas dan cenderung mengambil risiko.
Temuan dari penelitian ini dipublikasikan secara online pada 27 Juli 2015 di jurnal Archives of Disease in Childhood.
Penulis juga menyatakan anak-anak yang lahir prematur sangat dan / atau sangat kurus cenderung memiliki pengalaman tingkat stres yang tinggi dalam perawatan intensif neonatal. Stres yang dapat mempengaruhi perkembangan otak mereka.
Mereka juga cenderung sulit untuk mencapai tingkat pendidikan yang lebih tinggi atau mendapatkan pekerjaan dengan bayaran baik, kesulitan berteman atau mencari mitra jangka panjang, dan cenderung sulit memiliki anak.
(health.usnews.com)
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR