Intisari-Online.com - Kesalahan pemberian obat, dari bupivacaine menjadi asam traneksamat, menyebabkan dua orang pasien rumah sakit Siloam Karawaci, Tangerang, meninggal dunia. Sebenarnya apakah kegunaan dan efek samping asam traneksamat hingga menjadi penyebab meninggalnya 2 pasien RS Siloam?
Mengutip dari kerjanya.net yang mengulas tentang Transamin, obat golongan anti fibrinolitik (terkait pembekuan darah) yang mengandung asam traneksamat, dijelaskan bahwa zat ini merupakan turunan sintetik dari asam amino lisin.
Kegunaan dari asam traneksamat adalah untuk mencegah, menghentikan ataupun menghentikan pendarahan masif. Biasanya zat ini diberikan pada prosedur pembedahan, epistaksis atau mimisan, pendarahan berat saat menstruasi atau angioedema herediter (masalah sistem kekebalan tubuh).
Secara sederhana, asam traneksamat berfungsi untuk mencegah, mengurangi, bahkan menghentikan pendarahan yang tak diinginkan.
Obat ini memiliki kontraindikasi pada wanita yang mengonsumsi obat kontrasepsi hormonal kombinasi, pasien wanita yang sedang dalam masa prepubertas, pasien dengan penyakit tromboemboli yang aktif, memilki risiko mengalami trombosis atau tromboemboli, atau pendarahan subaraknoid.
Pasien-pasien dengan riwayat gangguan fungsi ginjal, kelainan pembuluh darah, pendarahan saluran kemih, menderita dessminater intravascular coagulation (DIC), menggunakan anti-inhibtor coagulant complex, serta sedang hamil dan menyusui disarankan untuk tidak mengonsumsi obat ini atau setidaknya perlu berada di bawah pengawasan ketat dalam penggunaannya.
Ada beragam efek samping asam traneksamat yang menyebabkan meninggalnya 2 pasien RS Siloam, antara lain sakit kepala, sakit punggung, sakit perut, nyeri sendi, keram otot, anemia, lelah, gangguan penglihatan, mual-muntah, diare, atau penurunan takanan darah saat dilakuan penyuntikan obat secara cepat.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR