Intisari-Online.com - Sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal Molecular Psychiatry mengungkapkan, anak yang lahir dari ayah dan ibu yang sudah tua berpotensi mengidap autisme. Tidak hanya itu, orang tua yang memiliki pautan umur yang cukup jauh juga berpotensi dengan hal tersebut.
Penelitian ini merupakan yang terbesar yang pernah dilakukan mengenai hubungan usia tua dan autisme karena melibatkan lebih dari 5,7 juta anak di lima negara.
Para peneliti melibatkan 5.766.794 anak termasuk 30.000 anak pengidap autisme yang berasal dari Denmark, Israel, Norwegia, Swedia dan Australia.
Disebutkan, ayah dengan usia lebih dari 50 tahun memiliki resiko terbesar mempunyai anak autisme ketika istrinya melahirkan.
Penelitian tersebut mengungkapkan, 66 persen anak berisiko mengidap autisme ketika mereka lahir dari ayah yang berusia lebih dari 50 tahun dibandingkan yang berusia sekitar 20 tahun. Kemudian, 28 persen beresiko autisme ketika lahir dari ayah yang berusia sekitar tahun.
Sementara, anak yang lahir dari ibu yang memiliki usia lebih dari 40 tahun memiliki resiko 15 persen mengalami autisme dibandingkan lahir dari ibu berusia sekitar 20 tahun.
Penelitian sebelumnya menyebutkan, ayah dengan usia yang tua mengalami mutasi genetik pada sperma mereka yang kemudian dapat menyebabkan autistic spectrum disorder (ASD).
Dr. Sven Sandin dari Icahn School of Medicine di New York mengatakan, meskipun usia tua adalah salah satu faktor resiko autisme, penting untuk diingat bahwa mayoritas anak-anak yang lahir dari orang tua dengan usia yang sudah tua, berkembang secara normal.
Meski begitu, Sandin mengakui jika ternyata usia tua dan juga kesenjangan usia yang cukup besar pada orang tua memang berpengaruh terhadap kemungkinan anak mengidap autisme.
“Hasil ini menunjukkan bahwa beberapa hal menunjukkan jika memang terdapat hubungan antara usia orangtua dan resiko ASD,” jelas Sandin. (dailymail.co.uk)