Intisari-Online.com - Awal pekan ini, koran resmi negara China People’s Daily menerbitkan sebuah cerita tentang bayi tiga bulan yang menjadi buta setelah terpapar lampu kilat kamera. Namun seorang dokter dari rumah sakit mata di AS menyatakan lampu kilat kamera bukan penyebab kebutaan pada bayi di China tersebut.
Sebelumnya, laporan koran tersebut menyatakan seorang teman dari keluarga sang bayi lupa mematikan lampu kilat kamera sebelum mengambil gambar sang bayi dari jarak 1 kaki (sekitar 30 sentimeter). Hal ini menyebabkan kebutaan permanen pada mata kanan dan berkurangnya kemampuan melihat pada mata kiri pada bayi tersebut.
Berita tersebut juga menyebutkan paparan lampu kilat yang singkat namun kuat tersebut menyebabkan kerusakan permanen pada bagian makula mata yang halus, dan juga sangat sensitif di tahun-tahun awal pertumbuhan bayi.
Para orangtua yang memiliki bayi kemudian khawatir setelah membaca artikel tersebut hingga merasa harus berpikir dua kali sebelum menggunakan lampu kilat kamera di dekat anak-anak mereka.
Namun, benarkah harus setakut itu? Atau kembali ke pertanyaan dasar, benarkah lampu kilat kamera dapat menyebabkan kebutaan pada anak?
“Mungkin tidak,” kata Dr Alex Levin dari Wills Eye Hospital di Philadelphia. Dalam sebuah wawancara dengan Yahoo Parenting, Levin menyebut cerita dari People’s Daily sebagai sesuatu yang "tak terbayangkan."
"Jika cerita ini benar, akan ada banyak bayi buta di luar sana," ujar Levin kepada Yahoo Parenting. "Retina dibuat untuk bertahan, dan itu sangat tidak mungkin bahwa jenis cahaya akan menyebabkan kerusakan."
“Tidak ada cara yang membuat sebuah kamera dapat menyebabkan kerusakan mata,” ujar Levin.
Jadi, jika merujuk pada pendapat sang dokter, maka dapat dikatakan bahwa anggapan umum bahwa lampu kilat kamera dapat menyebabkan kebutaan layak untuk diabaikan.
Bagaimana pendapat Anda?